SOROT
Banjir Jakarta dan Jabar, Air Kebingungan Mencari Jalan Pergi
MUSIM penghujan baru memasuki fase awal, belum sampai pada puncaknya. Tapi air kini begitu banyak, ada di mana-mana. Kok bisa banjir ya?
Penulis: Kisdiantoro | Editor: Kisdiantoro
Terlihat mudah, tapi itu sangat sulit. Sebab, banyak oknum yang lebih peduli dengan ‘perutnya’ ketimbang dampak bencana yang akan ditimbulkan dari mengubah fungsi lahan.
Oknum birokrasi begitu mudahnya meloloskan amdal atau perizinan pembangunan di daerah ‘terlarang.’ Pengusaha nakal terus membangun dan banyak melalaikan dampak lingkungannya.
Sejak lama, Jakarta sudah diprediksi bakal terjadi banjir besar seiring banyaknya pembangunan permukiman. Sebab, lahan serapan air menjadi berkurang.
Belum lagi kebiasaan warga yang membuang sampah sembarangan. Di Jabar, hutan digunduli. Lahan yang semula ditanami tanaman keras menjadi lahan sayuran. Longsor pun tak terhindarkan. Rumah-rumah warga pun jadi korban.
Bagi Muslim, Allah SWT sudah mengingatkan dalam Al Quran, kerusahan di muka bumi akibat perbuatan tangan manusia. Lalu Allah timpakan bencana agar manusia merasakan akibat perbuatan dosanya dan kembali ke jalan yang benar.
Setelah berbuat baik, semoga hujan membawa berkah. Amin.