Teror Ulat Pohon Jati
Ribuan Ulat Pohon Jati Teror Pengguna Jalan di Desa Pilangsari Indramayu, Bisa Nempel di Baju
Ribuan ulat pohon jati bermunculan di Blok Cilengkong, Desa Pilangsari, Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Indramayu
Penulis: Handhika Rahman | Editor: Ichsan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Handhika Rahman
TRIBUNJABAR.ID, INDRAMAYU - Ribuan ulat pohon jati bermunculan di Blok Cilengkong, Desa Pilangsari, Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Indramayu.
Ulat-ulat itu banyak bergelantungan di pohon pinggir jalan yang menghubungkan blok Cilengkong dan Blok Kempluk Desa Pilangsari menuju Jalur Arteri Pantura.
Seorang warga sekitar, Rini (45) mengatakan, keberadaan ulat pohon jati itu sudah meneror warga sejak seminggu terakhir.
Ulat-ulat itu menganggu aktivitas para pengguna jalan saat melintas di jalan tersebut.
Sebagai gambaran, jalan tersebut banyak terdapat pohon jati baik di sisi kanan maupun sisi kiri sehingga membuat banyak ulat yang bergelantungan di tengah jalan.
• VIDEO, Masjid Tajug Gede di Cilodong Purwakarta Makin Indah, Ada Taman Penuh Bunga dan Air Mancur
"Jam 6 mas itu banyak bergelantungan, jam 9 juga masih ada satu dua, tapi kalau sudah rada siang sudah tidak ada, sudah pada jatuh ke bawah," ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Rabu (1/1/2020).
Tidak jarang pula dikatakan Rini, keberadaan ulat-ulat itu membuatnya takut.
Ia merasa geli karena setiap melintas selalu ada ulat yang menempel di baju.
Pantauan Tribuncirebon.com, jalan tersebut sekarang jarang melintasi kendaraan. Sebagian besar pengendara memilih memutar arah melalui jalan alternatif lain.
"Ya saya takut mas, geli pada nempel di baju. Ini juga pada puter arah ke sana jadi tidak lewat situ," ujarnya.
Meski demikian, disampaikan Rini, keberadaan ulat itu tidak sampai menempel di rumah-rumah warga.
"Hanya di situ aja sih mas, karena agak jauh dari pemukiman jadi tidak sampai rumah," ucapnya.
• Peserta MasterChef Seorang Gamer Lulus Dapat 2 Yes, Mau Main Game Bareng Chef Arnold Asal Tidak Cupu
Warga lainnya, Sukardi (49) mengatakan, sekarang ini ulat-ulat pohon jati itu sebagian sudah berubah menjadi kepompong.
Populasi ulat itu pun sudah sedikit berkurang dibandingkan hari-hari sebelumnya.