Antisipasi Kekerasan Terhadap Perempuan Menggunakan "Satu Jari", Ini Maksudnya

Menggunakan satu jari, akan bisa melumpuhkan lawan, dan memberikan waktu kepada korban untuk melarikan diri untuk selamat.

Tribun Jabar/Daniel Andreand Damanik
Ketua DPC Ikadin Bandung Veena Devi Mutiram, Minggu (22/12/2019). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar Daniel Andreand Damanik

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Memperingati Hari Ibu yang dirayakan setiap tanggal 22 Desember 2019, Ikatan Advokat Indonesia (Ikadin) Cabang Bandung, Women Self Defense of KopoRyo (WSDK) dan Yoga Healing menggelar diskusi tentang kekerasan terhadap perempuan di 372 Kopi, Dago Pakar, Minggu (22/12/2019).

Ketua DPC Ikadin Bandung Veena Devi Mutiram menegaskan, hukum tidak akan menyembuhkan rasa trauma bagi perempuan korban kekerasan.

"Hukum itu tidak akan menyembuhkan atau menghilangkan rasa trauma bagi perempuan korban kekerasan. Hukum itu cenderung berlaku untuk menghukum pelaku, sementara bagi korban, rasa traumanya tidak akan sembuh melalui hukum,"kata Veena Devi Mutiram.

Acara yang diselenggarakan dalam memperingati Hari Ibu tersebut, mengambil tema besar "1 Jari melumpuhkan lawan, 1 jari menyelamatkanmu".

Satu jari bisa digunakan untuk melumpuhkan lawan yaitu dengan terlebih dahulu mengenali titik lemah lawan seperti bagian Jakun, bawah jakun, ulu hati, mata, ketiak dan bagian lainnya.

Menggunakan satu jari, akan bisa melumpuhkan lawan, dan memberikan waktu kepada korban untuk melarikan diri untuk selamat.

Trik satu jari tersebut dibagikan oleh tim dari Women Self Defense of KopoRyo (WSDK).

Hengky Kurniawan Pindah ke PDIP, Sekretaris DPC PDIP KBB : Mungkin Ada Potensi yang Lebih Strategis

Veena Devi Mutiram menambahkan, perananan Ibu maupun calon ibu sangat besar dalam setiap perubahan khususnya bagi Bangsa Indonesia.

Saat diskusi tersebut, diberikan juga pelatihan bela diri yang diharapkan bisa menjadi bekal bagi perempuan jika berada pada posisi terancam.

Konsep yang dibagikan disebutkan sebagai 4P yaitu Pray, Prediction, Preventive, dan Protection. Untuk proses pemulihan trauma (trauma healing), Widya Madjid dari Yoga Healing membagikan teknik pernafasan dan membantu proses trauma.

"Sekali mengalami kekerasan, khususnya kekerasan seksual, akan sulit untuk menghapuskan memori yang sudah terlanjur terekam. Mengatasi trauma itu bisa dilakukan, tapi tidak mudah, meskipun bisa diatasi tapi tetap sulit dilupakan. Harapannya, di Hari Ibu ini, bagi perempuan yang pernah mengalami trauma akibat kekerasan, bisa kembali berdiri tegak untuk meraih cita-cita,"katanya.

Kebakaran di Gang Munigar Astana Anyar Bandung, Petugas Masih Berupaya Padamkan Api

Veena menegaskan, hukum sebagai "tool of social engineering" harus mampu mencukupi kebutuhan masyarakat di masa kini dan masa depan.

Ketua DPC Ikadin Bandung ini juga mengatakan bahwa hukum bisa ditegakkan, namun alangkah indah bangsa ini jika hukum tidak ditegakkan jika terjadi konflik tetapi hukum menjadi pengayom.

Innalillahi, Seorang Wanita Hamil 7 Bulan Disebut-sebut Dianiaya Suami dan Anak Hingga Tewas Tragis

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved