Hari Ibu 2019
Peringatan Hari Ibu bagi Muslim Bolehkah? Ini Hal yang Bisa Dilakukan, Baca Doa-doa untuk Orangtua
Ada banyak cara untuk merayakan momen spesial Hari Ibu, lantas bagaimanakan muslim bolehkah merayakan Hari Ibu? Begini penjelasannya.
Penulis: Hilda Rubiah | Editor: taufik ismail
Ada banyak cara untuk merayakan momen spesial Hari Ibu, lantas bagaimanakan muslim bolehkah merayakan Hari Ibu? Begini penjelasannya
TRIBUNJABAR.ID - Besok adalah momen spesial yang diperingati dan dirayakan oleh setiap anak.
Seperti diketahui besok adalah peringatan Hari Ibu yang jatuh setiap 22 Desember.
Sudah tradisi, Hari Ibu menjadi sebuah perayaan atau peringatan untuk memberikan penghargaan kepada sang ibu.
Umumnya perayaan identik dengan pemberian hadiah istimewa.
Namun, tahukah Anda? bolehkah muslim melakukan perayaan Hari Ibu itu?
• Rayakan Hari Ibu, 7 Lagu Bertema Ibu Ini Cocok Didengarkan di Hari Ibu Lengkap dengan Lirik & Video
Sebenarnya bagi muslim setiap hari adalah Hari Ibu.
Dalam ajaran Islam seorang anak tak lepas diajak atau diperingati untuk berbakti kepada orangtua.
Sebagaimana pernah disampaikan dalam sebuah hadist mashur.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu,
جَاءَ رَجُلٌ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَنْ أَحَقُّ بِحُسْنِ صَحَابَتِى قَالَ « أُمُّكَ » . قَالَ ثُمَّ مَنْ قَالَ « أُمُّكَ » . قَالَ ثُمَّ مَنْ قَالَ « أُمُّكَ » . قَالَ ثُمَّ مَنْ قَالَ « ثُمَّ أَبُوكَ »
“Seorang pria pernah mendatangi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu berkata, ‘Siapa dari kerabatku yang paling berhak aku berbuat baik?’ Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan, ‘Ibumu’.
Dia berkata lagi, ‘Kemudian siapa lagi?’ Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan, ‘Ibumu.’
Dia berkata lagi, ‘Kemudian siapa lagi?’ Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan, ‘Ibumu’.
Dia berkata lagi, ‘Kemudian siapa lagi?’ Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan, ‘Ayahmu’.” (HR. Bukhari no. 5971 dan Muslim no. 2548).
Dalam hadist tersebut tergambar betapa peran ibu sangat penting dihargai, dan diangkat martabatnya.
Dikutip dari rumaysho.com, para ulama menjelaskan ibu lebih diutamakan karena peran dan perjuangannya dalam kehidupan ini.
Seorang ibu mengalami keletihan, memperhatikan anak-anaknya tanpa lelah dan tak kenal pamrih.
Terutama saat seorang ibu harus berjuang mempertaruhkan nyawa saat mereka harus melahirkan.
Perjuangan mereka tak terhenti untuk membesarkan anak-anaknya hingga tumbuh dewasa.
• Gambar Menarik Ucapan Selamat Hari Ibu, Bisa Dikirim Via WhatsApp atau Medsos Seperti Facebook
Bahkan dijelaskan dalam firman Allah SWT memerintahkan agar umat manusia agar berbuat baik kepada dua orangtua dalam surat Lukman: 14
وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْنًا عَلَى وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ
“Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu- bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah- tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.”
Demikian dalam ajaran Islam, hendaknya setiap hari adalah Hari Ibu baginya.
Sebenarnya ada banyak anjuran seorang anak untuk berbuat baik dan membuat bahagia orangtuanya.
Paling tidak yang paling dasar adalah berlaku berbakti kepada kedua orangtua.
Ada banyak cara untuk memberikan penghargaan kepada ibu atau kedua orangtua.
Tentu saja, salah satunya yang dianjurkan Rasulullah adalah dengan cara berdoa serta berbuat amalan terbaik untuk kedua orangtua.
• Kumpulan Ucapan Menyentuh Hati Selamat Hari Ibu, Bisa Dikirim ke Sang Ibu Tersayang
Berikut ini adalah bacaan doa-doa yang dipanjatkan untuk kebaikan orangtua.
#1
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِى وَلِوَ الِدَىَّ وَارْ حَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَا نِى صَغِيْرًا
Allahummaghfirlii wa liwaa lidhayya warham humaa kamaa rabbayaa nii shoghiroon
Artinya :
"Ya Allah, ampunilah aku dan kedua orang tuaku, baik ibu dan bapakku, kasihanilah keduanya seperti mereka menyayangiku di waktu kecil."
Tentu saja bacaan doa di atas semestinya sudah melekat dan kerap kita bacakan setiap hari setelah melaksanakan shalat.
#2
اَللّٰهُمَّ اغْفِرْلِىْ ذُنُوْبِىْ وَلِوَالِدَىَّ وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِىْ صَغِيْرًا. وَلِجَمِيْعِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ،اَلْاَحْيَآءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ، وَتَابِعْ بَيْنَنَا وَبَيْنَهُمْ بِالْخَيْرَاتِ، رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَاَنْتَ خَيْرُالرَّاحِمِيْنَ، وَلاَحَوْلَ وَلاَقُوَّةَ اِلاَّبِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ
Allaahummaghfirlii dzunuubii waliwaalidayya warhamhumaa kamaa robbayaanii shoghiiro, waliljamii'il muslimiina walmuslimaati, walmu'miniina wal mu'minaati Al ahyaa'i minhum wal amwaati, wataabi' bainanaa wa bainahum bil khoiraati, robbighfir warham wa annta khoirur roohimiin, walaa haula walaa quwwata illaa billaahil'aliyyil adhiimi.
Artinya :
"Ya Allah, berikanlah ampunan kepadaku atas dosa-dosaku dan dosa-dosa kedua orang tuaku, dan kasihanilah keduanya sebagaimana beliau berdua merawatku ketika aku masih kecil, begitu juga kepada seluruh kaum muslimin dan muslimat, semua orang yang beriman, laki-laki maupun perempuan yang masih hidup maupun yang sudah meninggal dunia, dan ikutkanlah diantara kami dan mereka dengan kebaikan. Ya Allah, berilah ampun dan belas kasihanilah karena Engkaulah Tuhan yang lebih berbelas kasih dan tiada daya dan upaya kecuali dengan pertolongan-Mu."
Bacaan doa ini merupakan doa untuk memohon ampunan dosa untuk kedua orangtua.
#3
Bacaan berikut ini adalah doa untuk orantua, sebagaimana Nabi Ibrahim mengajarkan anak-anaknya untuk mendoakan orangtua.
Sebagaimana yang terkandung dalam firman Allah SWT dalam surat Ibrahim:41.
رَبَّنَا اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَلِلْمُؤْمِنِينَ يَوْمَ يَقُومُ الْحِسَابُ
Artinya:
"Ya Tuhan kami, beri ampunlah aku dan kedua ibu bapakku dan sekalian orang-orang mu’min pada hari terjadinya hisab (hari kiamat).”
• Ternyata Ini Sejarah Hari Ibu Mengapa di Indonesia Diperingati Setiap 22 Desember
#4
Bacaan doa untuk orangtua berikut ini adalah bacaan doa apabila orangtua sudah meninggal dunia.
اللّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ وَاَكْرِمْ نُزُلَهُ وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُ وَاغْسِلْهُ بِلْمَاءِ وَالشَّلْجِ وَالْبَرْدِ وَنَقِّهِ مِنَ الْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الْاَبْيَضُ مِنَ الدَّ نَسِ وَاَبْدِلْهُ دَارً اخَيْرًا مِنْ دَارِهِ وَاَهْلًا خَيْرًا مِنْ اَهْلِهِ وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ وَادْخِلْهُ الجَنَّةَ وَاعِذْهُ مِنْ عَدَابِ الْقَبرِ وَفِتْنَتِهِ وَمِنْ عَذَابِ النَّارِ
Allahummaghfir lahu warhamhu wa ‘aafihi wa’fu ‘anhu wa akrim nuzulahu wa wassi’ madkholahu, waghsilhu bil maa i wats-tsalji walbarodi wa naqqihii minal khothoo ya kamaa yunaqqots- tsawbul abyadhu minad danas, wa abdilhu daaron khoiron min daarihii wa ahlan khoiron min ahlihii wa zawjan khoiron min zawjihi, wa adkhilhul jannata wa a ‘idzhu min ‘adzaabil qobri wa fitnatihi wa min ‘adzaabin naar.
Artinya :
"Wahai Allah, ampunilah dan rahmatilah, bebaskanlah, lepaskanlah dia. Dam muliakanlah tempat tinggalnya, luaskanlah jalan masuknya, cucilah dia dengan air yang jernih dan sejuk, dan bersihkanlah dia dari segala kesalahan seperti baju putih yang bersih dari kotoran, dan gantilah rumahnya dengan rumah yang lebih baik daripada yang ditinggalkannya, dan keluarga yang lebih baik, dari yang ditinggalkannya pula. Masukkanlah dia ke surga, dan lindungilah dari siksanya kubur serta fitnahnya, dan siksa api neraka."
Demikian itulah beberapa bacaan doa untuk orangtua khususnya bisa dipanjatkan di Hari Ibu dan tentu saja setiap waktu.
Betapa Allah SWT menekankan agar umat manusia berbuat baik kepada kedua orangtua.
Ada begitu banyak perintah Allah SWT agar hamba-Nya melakukan akhlak mulia.
Salah satunya adalah berbakti kepada kedua orangtua.
Muslim mungkin sudah mengenal istulah bahwa kerdihan Allah SWT juga terdapat pada keridhoan kedua orangtua.
Sebaliknya, kemurkaan Allah SWT juga terdapat pada kemurkaan kedua orangtua.
رِضَى اللهِ فِى رِضَى الْوَالِدَيْنِ وَسُخْطُ اللهِ فِى سُخْطِ الْوَالِدَيْنِ
Artinya: "Keridhaan Allah itu tergantung pada keridhaan orang tua dan kemurkaan Allah tergantung pada kemurkaan orang tua" (H.R Tabrani)