Persib Bandung

Pelatih Persib Bandung Tak Mau Dipusingkan Peringkat, Pilih Fokus Lawan PSM Makassar

Maung Bandung sudah tak mungkin mengejar perolehan poin Persipura Jayapura yang kini duduk di posisi kedua dengan 52 poin.

Editor: Ravianto
Tribun Jabar/Ferdyan Adhy Nugraha
Robert Alberts dalam jumpa pers setelah duel Persib Bandung vs Perseru Badak Lampung FC di Stadion Si Jalak Harupat, Senin (16/12/2019). Tuan rumah menang telak 4-0. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ferdyan Adhy Nugraha

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Peluang Persib Bandung untuk menjadi runner up di Liga 1 2019 dipastikan tertutup.

Maung Bandung sudah tak  mungkin mengejar perolehan poin Persipura Jayapura yang kini duduk di posisi kedua dengan 52 poin.

Saat ini, Persib duduk di peringkat keenam dengan poin 48 dan hanya menyisakan satu pertandingan melawan PSM Makassar.

Pelatih Persib Bandung Robert Rene Alberts tak mau memusingkan hal itu karena baginya, pertandingan terakhir melawan PSM akan jauh lebih penting.

"Yang terpenting bagaimana memberikan pertunjukan yang menarik pada laga terakhir di kandang musim ini," ujar Robert dalam sesi konferensi pers setelah pertandingan melawan Perseru Badak Lampung FC di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung, Senin (16/12/2019).

"Karena di musim depan juga tidak ada yang akan berbicara soal siapa yang menghuni posisi lima besar tapi siapa yang menjadi juara."

Meski sudah tak memiliki peluang untuk finish di runner up, Robert Alberts akan mencoba untuk mengejar target lima besar.

Dia berharap, Persib bisa meraih itu meskipun nasibnya akan tetap bergantung kepada tim lain.

"Tapi pemain dan pelatih ingin tetap memenuhi target untuk menempati posisi lima besar di akhir musim ini dan kami akan bermain maksimal pada laga terakhir," katanya.

"Kemungkinan kami berada di lima besar atau tidak itu bergantung tim lain juga dan bukan hanya tergantung kami."

Revisi Target Juara

Finis lima besar menjadi target manajemen Persib Bandung mengakhiri Liga 1 2019 setelah terseok-seok di papan bawah klasemen sementara.

Hingga kemarin, Persib berada di posisi 11 klasemen sementara.

Untuk memperbaiki performa di putaran kedua, perbaikan-perbaikan telah dilakukan.

Satu hal yang paling besar adalah mendatangkan Nick Kuipers, Omid Nazari, dan Kevin van Kippersluis.

Mereka menggantika Bojan Malisic, Rene Mihelic, dan Artur Gevorkyan.

Walau baru bermain pertama kali di Indonesia, namun mereka memiliki tugas berat.

Selain mendatangkan pemain baru, manajemen, staf pelatih, dan pemain juga mengadakan pertemuan sebagai bentuk evaluasi menjelang bertarung di 17 pertandingan putaran kedua.

Dalam pertemuan yang digelar di Graha Persib, Jalan Sulanjana Nomor 17, Kota Bandung, Selasa (10/9) itu, ada beberapa poin yang dihasilkan.

Manajer Persib, Umuh Muchtar, mengatakan support dari manajemen untuk memperbaiki performa tim sudah dilakukan.

Bentuknya adalah mendatangkan pemain anyar.

"Kami memberikan evaluasi kepada pemain. Sebetulnya khusus ke pemain, pelatih juga menyampaikan banyak kekurangan di putaran pertama. Ini kami suplai dengan tiga pemain (asing). Mudah‑mudahan akan lebih baik lagi," ujar Umuh di Graha Persib, Selasa (10/9).

Dengan suplai pemain baru itu, manajemen ingin tim finis di big five.

"Mudah‑mudahan bisa, masih bisa diselamatkan di posisi lima. Lima besar target, ya. Mudah‑mudahan tercapai. Tidak tertutup kemungkinan masuk tiga besar kalau mereka nomor satu adalah kekompakan, disiplin pemain," katanya.

Di awal musim, Persib Bandung sempat mencanangkan target juara di Liga 1 2019.

Selain hal teknis, manajemen juga mengevaluasi soal perolehan kartu kuning yang mencapai angka 47 selama putaran pertama.

Ia berharap, para pemain bisa lebih menahan emosi agar tak mendapat kartu kuning yang tidak perlu.

"Jadi jangan sampai banyak kena kartu kuning. Bukan masalah dendanya, tapi masalah kerugian kami. Harusnya hari ini menang lawan si A tapi karena ada pemain yang absen jadi kalah atau draw. Itu, kan, suatu kerugian," ucapnya.

Mengenai kartu kuning ini, Umuh bahkan mengancam agar pemain membayar denda sendiri kalau kartu kuning itu datang karena hal-hal yang tak penting.

Satu di antaranya melakukan protes berlebihan kepada wasit.

"Jadi, kalau kartu kuning (didapat karena) si pemain ngejar wasit, marah, tidak perlu. Itu sudah dikasih tahu (kartu kuning tidak penting)," ucapnya.

Dia minta pemain tak memprotes keputusan wasit lagi kalau sudah menghukum lawan yang melanggar.

Selain itu, Umuh menganggap pemain belum kompak selama putaran pertama.

Sehingga, dia menuntun pemain lebih menyatu lagi di putaran kedua yang dimulai menghadapi Tira Persikabo di Stadion Pakansari, Kabupaten Bogor, Sabtu (14/9). (ferdyan adhy nugraha/nazmi abdurahman)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved