Luhut Tawari UEA Bangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya Terapung di Cirata Jawa Barat

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyakini realisasi investasi Uni Emirat Arab (UEA) ke Indonesia khususnya Jawa Barat

Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Ichsan
istimewa
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mendampingi Menko Maritim dan Investasi RI Luhut Binsar Pandjaitan dalam meeting bersama NAFFCO tentang promosi kawasan industri di Jawa Barat yang diminati menjadi kawasan manufaktur mereka. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Syarif Abdussalam

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyakini realisasi investasi Uni Emirat Arab (UEA) ke Indonesia khususnya Jawa Barat akan semakin besar. Optimisme itu muncul dalam lawatan dinas mendampingi Menko Maritim dan Investasi RI Luhut Binsar Pandjaitan ke Abu Dhabi, UEA.

Gubernur yang akrab disapa Emil ini mengatakan dirinya pun memanfaatkan momentum bisnis tersebut dengan menarik investasi di sektor energi, industri, pertanian, properti, dan pariwisata ke Jawa Barat.

Menurutnya Jawa Barat sebagai salah satu pusat manufaktur dan pariwisata di Indonesia, memiliki potensi besar untuk menarik investor. Untuk itu, Pemerintah Pusat Bersama Pemprov Jabar secara proaktif menjemput investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia dan khususnya di Jawa Barat.

“Karena Jawa Barat kan kuncinya ada dua, manufacturing dan pariwisata. Dua itulah keunggulan kami di mana ada potensi pengembangan pariwisata kita kejar, di mana ada pengembangan manufacturing juga kita kejar, dua-duanya hadir,” katanya melalui siaran pers yang diterima, Senin (16/12/2019).

Empat Hektare Sawah Masih Terendam Lumpur, Di Cilangari KBB Harus Dibuat Sawah Baru

Menurutnya dalam pembicaraan di Abu Dhabi investor lebih banyak membicarakan dan tertarik membahas dua potensi besar itu, pariwisata dan manufaktur.

“Dua-duanya terbukti pembicaraannya di Abu Dhabi tentang itu dan sebagian besar lokasinya ada di Jawa Barat,” kata Emil.

Di tempat yang sama, Menko Maritim dan Investasi RI Luhut Binsar Pandjaitan menjelaskan proses negosiasi investasi UEA ke Indonesia telah berlangsung selama 6 bulan.

Pertemuan hari ini merupakan pertemuan lanjutan untuk finalisasi draft kesepakatan yang menurut rencana akan ditandatangani di hadapan Presiden RI Joko Widodo pada saat kunjungan kerjanya ke Abu Dhabi pada 13 Januari 2020 nanti.

LINK LIVE STREAMING INDOSIAR TV ONLINE Persib Bandung vs Badak Lampung, Jual Beli Serangan Demi Gol

“Ini too good to be true, karena setelah enam bulan kita kerjakan, ternyata hasilnya berjalan dengan baik. Misalnya dengan ADNOC, Mubadala, dan Pertamina, progresnya sangat baik. Baik itu progress di Balongan, di Balikpapan, itu semua kelihatannya menghasilkan. Kita berharap beberapa proyek itu akan ditandatangan tanggal 13 Januari 2020 disaksikan oleh Presiden Jokowi dan Crown Prince Mohammed bin Zayed di Abu Dhabi,” katanya.

Menko Luhut juga memastikan pihaknya meminta agar investor UEA bisa menambah rencana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) terapung khususnya di Jawa Barat.

Sebelumnya, perusahaan pengembang energi terbarukan asal UEA, Masdar, mendapat hak istimewa untuk mengerjakan proyek PLTS terapung alias floating PV power plant di Waduk Cirata, Purwakarta.

“Jadi yang di tempatnya Pak Ridwan Kamil, Pak Gubernur itu yang 145 MW berupa floating energy itu saya kira sudah jalan. Ya ndak terlalu besar. Tapi tadi oleh pak Gubernur diminta lagi untuk dibuat di danau Saguling, Jatigede, dan Jatiluhur, jadi bisa ratusan mega watt. Tapi bukan jumlah saja. Itu membuktikan bahwa Indonesia itu sangat pro pada green energy,” tambah Luhut.

Terlihat Tenang, Wanita Ini Mengira Tanam Ganja Tak Dilarang, Alasannya Buat Obat Kanker

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved