Heboh Teror Ular Kobra di Beberapa Kota, Benarkah Ular Takut Garam? Panji Petualang Menjawabnya
Faktor lain ular masuk ke permukiman adalah karena kerap ditemukan tikus di sekitar rumah-rumah warga.
Teranyar, di Purwakarta, juga ditemukan ular berbisa tersebut.
Menurut laporan Jurnalis Kompas TV, Gus Muhammad, di kanal YouTube Kompas TV, pihak Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Purwakarta sudah empat kali melakukan evakuasi terkait temuan ular kobra.
Terakhir, petugas mengevakuasi ular kobra di rumah warga, tepatnya di Gang Lodaya RT 06 RW 01 Kampung Baru, Kecamatan Purwakarta,
Meski sudah beberapa kali melakukan evakuasi, pihak Damkar menduga masih ada satu induk ular kobra yang berkeliaran.
Karena itu, warga pun masih khawatir dan dihantui keberadaan ular itu.
• Mengapa Minggu Ini Banyak Terjadi Teror Ular? Panji Petualang Ungkap Penyebabnya
Pihak Damkar mengimbau, agar warga secepatnya melapor jika mendapati ada ular kobra berkeliara, apalagi sampai masuk rumah warga.
Secara terpisah, Panji Petualang sebenarnya sudah menjelaskan mengapa ular kerap ditemukan di wilayah permukiman.
Awalnya, Panji menjelaskan mengenai musim kawin ular dan reptil-reptil lain.
Ia mengatakan, ular dan reptil lain akan masuk musim kawin di awal tahun atau sekitar Januari sampai Maret.
"(Karena itu) biasanya di akhir tahun akan bermunculan anak-anak ular dan reptil lain ke dunia," ujar Panji Petualang, dikutip TribunJabar.id dari kanal YouTube PANJI PETUALANG, Sabtu (14/12/2019).

Lebih lanjut Panji menjelaskan mengenai alasan ular banyak ditemukan di permukiman.
Ia mengatakan, dulu sebelum manusia membuka lahan untuk tempat tinggal, para ular dan reptil lain hidup nyaman di tempat mereka.
Ular dan reptil lain ini tak terganggu.
Termasuk ekosistem dan rantai makanan mereka pun stabil dan seimbang.