Keren! Runa Ubah Daun Nanas dan Kulit Bawang Bombay Jadi Hiasan Tas yang Fashionable

Menariknya lagi, Runa juga memanfaatkan kulit bawang bombay dan tambahan kayu tingi untuk proses pewarnaannya.

Tribun Jabar/Putri Puspita Nilawati
Runa ubah daun nanas jadi hiasan tas 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Putri Puspita

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Dunia fesyen saat ini sedang ramai dengan konsep sustainable fashion atau fesyen berkelanjutan dengan tujuan membuat industri mode lebih ramah terhadap lingkungan.

Banyaknya penggunaan pewarna kain yang murah dan mengandung bahan kimia berbahaya tentunya berbahaya juga pada lingkungan.

Bahan-bahan seperti polyester dan nylon pun pun merupakan bahan yang sulit terurai dan limbah pakaian semakin lama semakin menumpuk.

Hadirnya sustainable fashion justru menjadi jawaban atas keresahan industri fesyen saat ini.

Tak hanya membuat ulang pakaian dari pakaian yang sudah ada, sustainable fashion juga bisa dibuat dari bahan alami loh.

Seperti yang dilakukan oleh Runa Annisa Kamandhany, mahasiswi semester 7 jurusan seni rupa dan desain ITB yang membuat sebuah hiasan tas dengan memanfaatkan daun nanas.

Ditemui di gelaran pameran eco week ITB, Runa mengatakan, ia mengolah daun nanas dan mengambil seratnya.

"Nanas ini diambil seratnya dengan teknik felting, seratnya digunting bentuk segitiga, lalu di lem, di setrika dan menjadi lembaran setelah disusun," ujar Runa di ITB, Jalan Ganesha No 10, Rabu (11/12/2019).

Menariknya lagi, Runa juga memanfaatkan kulit bawang bombay dan tambahan kayu tingi untuk proses pewarnaannya.

Untuk membuat warnanya, kulit bawang bombay ini dipotong-potong kemudian direbus selama 60 menit, dan diambil ekstraknya.

Holy Craft Sebut Brand Fesyen Lokal Bisa Bersaing dengan Brand Luar Negeri, Marketing Kuncinya

Lalu kemudian serat nanas ini kembali direbus dengan ekstrak daun bawang bombay yang warnanya kuning.

Jika dilihat secara detail, ornamen tas ini tampak begitu unik dan indah secara estetika.

Daun nanasnya pun sudah berbentuk serat seperti kain.

"Daun nanasnya bisa seperti ini karena diproses manual supaya klorofilnya hilang. Bisa juga digiling ke mesin sehingga hanya tertinggal seratnya saja," ujarnya.

Selain itu, untuk merubah warnanya, ternyata daun nanas diproses bleaching sehingga warna daun menjadi putih dan memudahkan untuk proses pewarnaan.

Untuk membuat kerajinan ini, Runa membutuhkan proses selama 4 minggu.

Saat ini hasil kerajinannya ini baru diaplikasikan pada bentuk tas yang dipamerkan di eco week ITB.

Indonesia Mau Jadi Kiblat Tren Fesyen Muslim Dunia 2020, Ini Tantangannya

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved