Profil Ari Askhara, Jejak Kariernya yang Moncer di Garuda Kini Hancur, Selundupkan Harley Davidson

Sosok I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra alias Ari Askhara kini menjadi perbincangan hangat karena jabatannya sebagai Direktur Utama Garuda Indonesia

Editor: Widia Lestari
Kompas.com
Jejak Ari Ashkara, puncak kariernya sebagai Dirut Garuda runtuh gara-gara selundupkan Harley Davidson. 

Akibatnya, total kerugian negara akibat masalah itu mencapai Rp 532 juta hingga Rp 1,5 miliar.

 Dirut Garuda Dicopot Karena Penyelundupan Onderdil Harley Davidson, Kemenhub Ungkap Kejanggalan

Hal tersebut disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani.

Disebutkan ada 18 kotak yang ada ditemukan di lambung pesawat baru Garuda Indonesia tipe tipe Airbus A330-900 NEO.

Kemudian, disebutkan hasil pemeriksaan disebutkan harga motor Harley Davidson tahun 1972 itu Rp 800 jutaan.

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan menunjukkan kepada awak media onderdil atau suku cadang motor Harley Davidson dan sepeda Brompton ilegal yang diselundupkan di pesawat baru milik Maskapai Garuda Indonesia berjenis Airbus A330-900 NEO di Jakarta, Kamis (5/11/2019).
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan menunjukkan kepada awak media onderdil atau suku cadang motor Harley Davidson dan sepeda Brompton ilegal yang diselundupkan di pesawat baru milik Maskapai Garuda Indonesia berjenis Airbus A330-900 NEO di Jakarta, Kamis (5/11/2019). (KOMPAS.COM/MUTIA FAUZIA)

Sementara itu, dua sepeda Brompton yang juga ditemukan dalam pesawat itu harga per unitnya diperkirakan Rp 50 juta hingga Rp 60 juta. (Tribunjabar.id)

Awal Mula Ketahuan Selundupkan Harley Davidson

Terungkapnya kasus tersebut bermula ketika Petugas Bea dan Cukai menemukan onderdil motor Harley Davidson dan sepeda Brompton ilegal di hanggar PT Garuda Maintenance Facility (GMF).

Kasubdit Humas Bea dan Cukai Deni Surjantoro mengatakan, barang-barang tersebut ditemukan saat petugas melakukan pengecekan di hanggar pesawat milik PT GMF di kawasan Bandara Soekarno Hatta pada Minggu (17/11/2019) lalu.

Menurut Deni, saat itu pesawat tersebut baru datang dari pabrik Airbus di Prancis. Kedatangan pesawat itu telah diberitahukan oleh Garuda Indonesia kepada Bea dan Cukai.

“Pesawat tersebut mengangkut 10 orang kru sesuai dokumen general declaration crew list dan 22 orang penumpang sesuai dokumen passenger manifest,” ujar Deni kepada Kompas.com, Selasa (3/12/2019).

Deni menambahkan, pesawat tersebut juga telah meminta izin untuk mendarat di hanggar milik PT GMF.

Pendaratan pesawat di hanggat PT GMF dilakukan khusus untuk keperluan seremoni.

Sebab, pesawat tersebut bertipe baru dan belum pernah dioperasikan oleh Garuda Indonesia.

“Dalam permohonan izin yang disampaikan, PT Garuda Indonesia juga meminta kepada Bea Cukai untuk melakukan proses kegiatan pemeriksaan kepabeanan saat pesawat tiba,” kata Deni.

Deni menjelaskan, berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap pesawat tersebut pada bagian kabin cokpit dan penumpang tidak ditemukan pelanggaran kepabeanan. 
Selain itu, juga tidak ditemukan barang kargo lain seperti yang dilaporkan pihak Garuda Indonesia.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved