Kisah Tragis Casuni

Jenazah Casuni Didoakan, Bibinya yang Bisu dan Neneknya yang Sudah Renta Terus Menangis

Mata kedua bibi dan nenek Casuni terlihat sembab karena terus menangis terlebih saat Casuni tengah disembahyangkan.

Tribun Cirebon/Handhika Rahman
Warga saat membawa keranda mayat Casuni (19) warga Blok Song Tengah, Desa Pabean Udik, Kecamatan/Kabupaten Indramayu menuju pemakaman, Selasa (3/12/2019). 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman

TRIBUNJABAR.ID, INDRAMAYU- Meninggalnya Casuni (19) menimbulkan duka mendalam khususnya bagi bibinya dan neneknya.

Pasalnya, dua orang itulah yang merawat Casuni selama sakit parah selama 11 bulan terakhir, sejak Casuni melahirkan anak pertamanya.

Ibu muda asal Blok Song Tengah, Desa Pabean Udik, Kecamatan/Kabupaten Indramayu, itu meninggal dunia pada Selasa (3/12/2019) sekitar pukul 06.00 WIB.

Sepupu Casuni, Surtini (32) mengatakan, orang yang paling siaga menjaga Casuni selama sakit ialah nenek dan bibinya.

"Tinggal sama nenek dan bibinya. Neneknya sudah tua banget, Mas. Bibinya juga tunawicara gak bisa ngomong," ujar dia kepada Tribuncirebon.com di rumah duka, Selasa (3/12/2019).

BREAKING NEWS Kisah Tragis Casuni, Meninggal Kurus Kering, Sakit, Tersiksa Ditinggal Orang Tercinta

Hingga Meninggal, Casuni, Ibu Muda di Indramayu Tak Pernah Bertemu Anak Kandungnya

Ia menceritakan, Casuni sudah tidak bisa bergerak. Bahkan untuk berbaring saja ia sudah tidak mampu.

Tubuh Casuni kaku seluruhnya dan tidak bisa digerakkan. Saat terlelap pun ia tidur dalam posisi duduk sembari kedua tangan memegangi kedua lututnya tersebut.

Selain itu, Casuni juga mesti diganti popok secara rutin karena tubuhnya tak bisa lagi digerakkan. Orang yang memenuhi kebutuhan Casuni itu, ialah sang bibi.

Sementara itu, disampaikan Surtini, Casuni sempat pula mendapat perawatan di rumah sakit berkat bantuan dari Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Indramayu sekitar 4 bulan lalu.

Mengapa Casuni Bisa Meninggal dalam Kondisi Kurus Kering, Mitos di Orang Jawa Menyebutnya Keloas

Casuni dirawat sementara waktu saja karena tidak ada orang yang menungguinya di rumah sakit.

"Bibinya kan gak bisa bicara Mas, mau komunikasi sama dokter susah, neneknya juga sudah tua, kita sepupu-sepupunya juga punya keluarga masing-masing," ucapnya.

Pantauan Tribuncirebon.com, raut wajah kesedihan tampak jelas dari nenek dan bibi Casuni

Mata keduanya juga terlihat sembab karena terus menangis terlebih saat Casuni tengah disembahyangkan.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved