Reuni Akbar 212 Dibarengi Peringatan Maulid Nabi, MUI Jabar: Jangan Menyimpang dari Esensi
Mengenai Reuni Akbar 212 yang dibarengi peringata Maulid Nabi, Ketua Majelis Ulama Indonesia atau MUI Provinsi Jawa Bara
Penulis: Daniel Andreand Damanik | Editor: Theofilus Richard
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Daniel Andreand Damanik
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Mengenai Reuni Akbar 212 yang dibarengi peringata Maulid Nabi, Ketua Majelis Ulama Indonesia atau MUI Provinsi Jawa Barat, KH Rachmat Syafei, mengimbau agar peringatan Maulid Nabi tidak menyimpang dari esensi.
"Ada rencana reuni 212 di Jakarta, sekalian menggelar peringatan Maulid Nabi. Kami imbau agar peringatan Maulid Nabi jangan menyimpang dari esensinya. Dari peringatan ini, seharusnya kita bisa membuktikan bahwa ajaran islam adalah ajaran yang mampu merekatkan tali persaudaraan antar anak bangsa yang berbeda," kata KH Rachmat Syafei, Jumat (29/11/2019).
• LIVE STREAMING Reuni Akbar 212, Anies Baswedan Hadir Berikan Pesan Ini
KH Rachmat Syafei menambahkan bahwa tujuan dari Maulid Nabi adalah mengambil hikmah dan teladan dari kehidupan Nabi sebagai pembawa risalah Islam.
Ia tidak menginginkan, acara dengan dalih Maulid Nabi, mengandung agenda politik yang bisa memecah belah persatauan dan kesatuan bangsa.
"Kita patut merasa khawatir bila terjadi politisasi dalam peringatan Maulid Nabi yang sangat agung ini," katanya.
Melalui Sekretaris Umum MUI Jabar, Rafani Achyar di tempat yang sama, menyampaikan lima poin imbauan kepada masyarakat Jawa Barat terkait perihal tersebut :
1. Umat Islam diimbau merayakan Maulid Nabi dengan niat yang ikhlas.
2. Perayaan Maulid Nabi hendaknya diisi melalui kegiatan-kegiatan positif yang dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat seperti pengajian, taushiah, ceramah keagamaan untuk kepentingan masyarakat secara umum.
3. Perayaan Maulid Nabi jangn dicampuradukan dengan kegiatan yang bisa menganggu ketertiban umum, menganggu kelancaran lalulintas apalagi bisa menimbulkan konflik di masyarakat.
4. Kepada para da'i, mubaligh, dan penceramah, yang menjadi marasumber dalam kegiatan Maulid Nabi, sebaiknya menyampaikan materi-materi yang menyejukkan, mendamaikan, memperkokoh persatuan dan kesatuan Bangsa yang bisa menyemangati terjalinnya ukhuwwah Islamiyah, ukhuwwah insaniah, dan ukhuwwah wathoniyah.
5. Kepada pemerintah, MUI mengimbau untuk memberi jaminan kelancaran bagi masyarakat yang merayakan Maulid Nabi di tempat-tempat yang biasa digunakan seperti masjid, musala, sekolah, pesantren, gedung perkantoran, dan lainnya.
• Ketua Reuni Akbar 212 Perkirakan Peserta Capai 1 Juta, Polda Metro Jaya Larang Polisi Bawa Sajam
HM Rafani Achyar mengatakan bahwa massa dari Jawa Barat yang berencana berangkat ke Jakarta tidak terlalu banyak.
Khususnya dari daerah Bandung, hanya sedikit yang ikut. Massa terbanyak, katanya, berasal dari Bogor dan wilayah lainnya yang dekat dengan Jakarta.
• Relawan Bagikan Lontong Sayur dan Nasi Kebuli di Reuni Akbar 212, Peserta Datang Sejak Dini Hari