Sebelum Meninggal, Maestro Lukis Jeihan Sukmantoro Dikenal Sangat Baik dengan Orang Lain
Maestro lukis Jeihan Sukmantoro berkeinginan dimakamkan di studionya di Jalan Padasuka Atas, Nomor 143- 145, Padasuka, Kecamatan Cimenyan, Kota Bandu
Penulis: Mumu Mujahidin | Editor: Theofilus Richard
Jeihan wafat pada usia 81 tahun.
Sang maestro lahir di Solo pada 26 September 1938.
"Bapak memang pengen dibawa ke studio. Beliau ingin beristirahat untuk terakhir kalinya di studio (dimakamkan). Jadi tadi di studio ada ibu, anak-anaknya, dan perawat," katanya.
Atasi mengungkapkan jika sang ayah meninggal karena disebabkan oleh penyakit yang dideritanya.
Sebelumnya Jeihan sudah keluar masuk rumah sakit.
"Jadi bapak memang sudah keluar masuk Rumah Sakit Boromeus. Bapak sakit kanker getah bening dan sudah nyebar ke mana-mana ke paru dan lain-lain," ucapnya.
• Momen Ashanty yang Autoimun Syok Lihat Penampilan Anaknya, Anang Memuji, Ashanty Justru Ngegas

Profil Jeihan Sukmantoro
Kabar duka menyelimuti dunia seniman.
Seniman lukis maestro Jeihan Sukmantoro dikabarkan meninggalkan dunia.
Kabar duka itu tersebar melalui pesan whatsapp dan media sosial.
Jeihan Sukmantoro masyhur sebagai seniman lukis Indonesia.
Dilansir dari berbagai sumber, Jeihan Sukmantoro, ialah pendiri Studio Seni Rupa Bandung.
Jeihan lahir pada 26 September 1938 di Surakarta Jawa Tengah.
Hanya Jeihan Sukmantoro memperluas wawasannya dunia lukis di Bandung, Jawa Barat.
Pada 1960, Jeihan mengenyam pendidikan di Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) Institut Teknologi Bandung.