Fakta Dibalik Gegernya Makam Kuno Timbul ke Permukaan, Tahu Pemilik Makam Sudah Penuhi 4 Syarat Ini

Berikut ini runutan fakta-fakta dibalik gegernya makam timbul makam kuno milik Syekh Abdul Rahman, murid Sunan Gunung Jati.

Editor: Hilda Rubiah
tribunjabar/Handhika Rahman
Makam kuno yang tiba-tiba meninggi 

Berikut ini deretan fakta-fakta di balik gegernya makam kuno yang disebut-sebut muncul tiba-tiba milik Syekh Abdul Rahman, Wali Mastur murid Sunan Gunung Jati, diketahui usai penuhi empat syarat.

TRIBUNJABAR.ID - Baru-baru ini warga Blok Langgen Desa Kiajaran Wetan Lohbener, Kabupaten Indramayu, dibuat geger oleh kabar mengenai makam  misterius.

Disebut-sebut oleh warga setempat, ada makam tiba-tiba muncul atau meninggi dengan sendirinya.

Diketahui makam tersebut merupakan makam kuno.

Makam itu ditemukan di sebuah kebun yang tak jauh dari kompleks pemakaman umum.

Naiknya permukaan makam secara tiba-tiba itu terjadi pada Minggu (17/11/2019).

Akibat Buruk Kecanduan Game HP, Bocah SD Bolos 4 Bulan, Tidur Subuh Bangun Sore, Uang Nenek Terkuras

Berikut ini rangkuman fakta-fakta di balik makam timbul atau meninggi dengan sendiri.

1. Makam Baru Ditemukan

Lokasi penemuan makam kuno yang diduga makam Syekh Abdul Rahman yang meninggi secara sendirinya di kawasan tempat pemakaman umum di Blok Langgen, Desa Kiajaran Wetan, Kecamatan Lohbener, Kabupaten Indramayu, Rabu (19/11/2019).
Lokasi penemuan makam kuno yang diduga makam Syekh Abdul Rahman yang meninggi secara sendirinya di kawasan tempat pemakaman umum di Blok Langgen, Desa Kiajaran Wetan, Kecamatan Lohbener, Kabupaten Indramayu, Rabu (19/11/2019). (tribunjabar/Handhika Rahman)

Awal kabar munculnya makam ini adalah berdasarkan penuturan penjaga kebersihan makam, Yana (59).

Yana awalnya tak mengetahui keberadaan makam tersebut.

"Saya juga awalnya tidak tahu di sini ada makam kuno, karena tadinya kebun, banyak ilalang, ada pohon juga, tidak ada tanda di lokasi ini dulunya makam," ucap dia kepada Tribuncirebon.com saat ditemui di lokasi penemuan makam, Rabu (20/11/2019), dikutip TribunJabar.id, Kamis (21/11/2019).

Adapun Ustaz Taupik Tabroni lah yang menyebut makam itu merupakan makam kuno.

Ia mengaku mendapatkan petunjuk keberadan makam tersebut adalah makam seorang Wali Mastur.

Ustaz Taupik mendapatkan petunjuk itu dari seorang kiai pengasuh di Pondok Pesantren Buntet Cirebon KH M Abbas bin Fuad Hasyim MA.

Daftar CPNS Kemenag 2019, Perhatikan Contoh Surat Lamaran dan Dokumen Ini, Syarat Wajib Dilampirkan

2. Makam Tokoh Syekh Abdul Rahman

Disebut-sebut, makam itu aalah makam tokoh agama Islam bernama Syekh Abdul Rahman.

Syekh Abdul Rahman merupakan murid Sunan Gunung Jati, penyebar agama Islam.

Ustaz Taupik mengaku mengetahui hal itu dari petunjuk KH M Abbas bin Fuad Hasyim MA.

Dijelaskan oleh Ustaz Taupik bahwa Syekh Abdul Rahman adalah Wali Mastur dari Cirebon.

Syekh Abdul Rahman disebutkan memiliki usia lebih tua dari Desa Kiajaran Wetan Indramayu sendiri, tempat makam itu berada.

Sebelum Desa Kiajaran Wetan Indramayu terbentuk, Syekh Abdul Rahman sudah berada di sana untuk menyebarkan agama Islam.

"Bisa jadi waktu itu beliau termasuk murid yang membantu perjuangan Sunan Gunung Jati, beliau ditugaskan di sini, beliau juga wafat di sini."

"Saat beliau wafat di sini, anak-anak keturunannya tidak ada yang tahu mungkin, untuk siapa silsilahnya, dan sebagainya saya juga tidak tahu persis," ujarnya.

3. Kemunculan Makam

Makam kuno yang tiba-tiba meninggi
Makam kuno yang tiba-tiba meninggi (tribunjabar/Handhika Rahman)

Pada Sabtu malam sebelum makam itu muncul, Yana sempat membersihkan lokasi penemuan makam.

Saat itu Yana hanya mendapati tigalapis tumpukan batu bata yang mengelilingi makam.

Namun, keseokan paginya Yana mendapati makam lebih naik atau timbul dari kemarin.

Batu yang tadinya menumpuk 3 lapis menjadi 7 lapis tumpukan batu bata.

Padahal kata Yana, permukaan tanah di sekeliling makam tidak mengalami perubahan.

Diterjang Angin Puting Beliung, Bangunan SMK Negeri 1 Miri Sragen Ambruk, Belasan Orang Luka-luka

4. Ciri-ciri Makam

Tadinya lokasi makam kuno itu tertutup ilalang dan pohon.

Makam kuno ini memiliki panjang 3,4 meter, dan 1,7 meter.

5. Pascageger

Petugas kebersihan makam, Yana, mengatakan informasi mengenai makam itu pun menyebar langsung ke masyarakat.

Sejak hari minggu penemuan makam itu, banyak masyarakat yang berdatangan untuk menyaksikan langsung.

Tak hanya itu, diungkapkan Yana bahkan dirinya mendadak membersihkan kebun sekitar untuk dijadikan lahan parkir.

Kini, agar tak rusak, makam itu dipagari dengan bambu.

Di sekitar makam kuno itu pun dipasang tenda untuk para pengunjung.

6. Empat Syarat Sebelum Ditemukan Makam

Makam kuno yang diduga makam Syekh Abdul Rahman murid Sunan Gunung Djati yang meninggi secara sendirinya, ditemukan di kawasan tempat pemakaman umum di Blok Langgen, Desa Kiajaran Wetan, Kecamatan Lohbener, Kabupaten Indramayu, Rabu (19/11/2019).
Makam kuno yang diduga makam Syekh Abdul Rahman murid Sunan Gunung Djati yang meninggi secara sendirinya, ditemukan di kawasan tempat pemakaman umum di Blok Langgen, Desa Kiajaran Wetan, Kecamatan Lohbener, Kabupaten Indramayu, Rabu (19/11/2019). (Tribun Jabar/Handhika Rahman)

Keberadaan makam kuno itu sebelumnya sudah diketahui Ustaz Taupik sejak lima tahun lalu.

Ustaz Taupik baru mengetahui makam kuno tersebut milik Syekh Abdul Rahman usai dirinya memenuhi beberapa syarat.

Syarat petunjuk itu diberikan dari seorang kiai pengasuh di Pondok Pesantren Buntet Cirebon KH M Abbas bin Fuad Hasyim MA.

Pertama, Ia membuat mushola di kawasan tempat pemakaman umum di desa tersebut.

Kedua, Ia juga rutin mengkhatamkan Alquran minimal satu bulan sekali.

Ketiga, Ustaz Taupik juga harus memperbaiki akses jalan menuju lokasi pemakaman.

Kemudian keempat, Ustaz Taupik juga harus membuat pagar di sekeliling pemakaman tersebut.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved