Makam Kuno di Indramayu
Makam Kuno di Indramayu Sempat Dibongkar hingga Tampak Tulang Manusia, Gegara Disangka Bukan Kuburan
Penemu sekaligus tokoh agama di desa setempat, Ustaz Taupik Tabroni mengatakan, ada kelompok yang datang ke tempat penemuan makam tersebut.
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman
TRIBUNJABAR.ID, INDRAMAYU - Penemuan makam kuno di Blok Langgen Desa Kiajaran Wetan, Kecamatan Lohbener, Kabupaten Indramayu menarik perhatian banyak pihak.
Makam kuno itu diduga kuat merupakan makam dari seorang penyebar agama Islam yang konon adalah murid Sunan Gunung Jati, yakni Syekh Abdul Rahman.
Penemu sekaligus tokoh agama di desa setempat, Ustaz Taupik Tabroni mengatakan, ada kelompok yang datang ke tempat penemuan makam tersebut.
"Saya juga tidak tahu, ada yang bilang, ada peneliti ke situ," ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Rabu (19/11/2019).
Dia menjelaskan, para peneliti itu pada awalnya tidak mempercayai bahwa persegi panjang dengan ukuran panjang 3,4 meter dan lebar 1,7 meter adalah sebuah makam kuno.
"Menurut yang meneliti itu bukan kuburan. Karena saat mereka datang ada yang dengan sengaja menaruh tumpukan batu di atas makam, jadi dianggapnya hanya tumpukan batu bata yang terkubur," ujar dia.
• Detik-detik Penemuan Diduga Makam Murid Sunan Gunung Jati, Ada Fenomena Pohon Terbakar di Atasnya
• Setelah 4 Syarat Terpenuhi, Makam Kuno Itu Akhirnya Ditemukan, Bisikan Gaib Melalui Kiai Buntet
• BREAKING NEWS Geger, Tiba-tiba Makam Muncul Sendiri dari Permukaan Tanah, Murid Sunan Gunung Djati
Lanjut Ustaz Taupik Tabroni, untuk membuktikan kebenaran itu ia memerintahkan untuk membongkar bagian tengah makam.
Saat dibongkar, tidak ada tumpukan batu bata dalam jumlah banyak.
Namun, di dalam makam kuno itu ada empat buah batu bata, yakni dua batu bata berada di utara makam dan dua batu bata lainnya di sisi selatan makam.
"Tapi sayangnya empat batu bata yang didalam ini pecah waktu digali," ucapnya.

Ketika proses penggalian sudah mencapai kedalaman setengah meter, disebutkan Ustaz Taupik Tabroni, pihaknya menemukan sebuah tulang manusia.
Tulang itu belum diketahui secara pasti apakah merupakan tulang Syekh Abdul Rahman atau bukan.
Hal itu dikarena penemuan tulang ditemukan hanya pada kedalaman setengah meter.

Tulang itu segera ditimbun kembali dengan tanah agar tidak merusak bagian makam kuno tersebut.
"Tulang manusia ini di masukin lagi, ditimbun lagi," ucapnya.