Terungkap Motif Findra Yunico Tega Siram Cairan Kimia ke Orang Tak Dikenal, Berkaitan dengan Mistis?

Menurut pengakuan FY, motif pelaku melakukan teror penyiraman air kimia ke para korban, berawal dari bisikan gaib yang didengarnya.

Editor: Ravianto
Warta Kota/Rizki Amana
Konferensi pers gelar perkara aksi teror cairan kimia di Jakarta Barat, Sabtu (16/11/2019) 

TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - Polisi mengungkap motif Findra Yunico (29) alias FY, hingga tega menyiram larutan soda api kepada orang yang tidak dikenalnya, di tiga lokasi di Jakarta Barat.

Menurut pengakuan FY, motif pelaku melakukan teror penyiraman air kimia ke para korban, berawal dari bisikan gaib yang didengarnya.

Hal itu diungkapkan Kasubdit Pejabat Informasi dan Dokumentasi (PID) Humas Polda Metro Jaya AKBP Heru P.

"Motif pelaku berawal dari bisikan gaib yang didengarnya, supaya tersangka sembuh dari penyakit.

 

Ini berdasarkan pengakuan tersangka dan akan didalami lagi," kata Heru, Sabtu (16/11/2019).

Panit 2 Subdit Jatanras Polda Metro Jaya AKP Adhi Wananda menjelaskan, dalam pemeriksaan diketahui pelaku menyiram air kimia, agar orang lain merasakan penderitaan dan sakit yang pernah dialaminya.

Ini berarti, kata Adhi, masa lalu pelaku juga menjadi latar belakang aksinya.

"Jadi begini, pelaku ini dulu pernah jatuh dari lantai 3 atau pernah sakit lah, terus enggak diperhatikan oleh keluarga."

"Intinya gitu aja. Jadi dia ingin orang lain merasakan sakit yang dia rasakan," kata Adhi di Mapolda Metro Jaya, Sabtu.

Dari sana, kata Adhi, pelaku merasa ada yang mengatakan dan membisikinya agar ia melakukan penyiraman air kimia.

"Jadi kalau mau sembuh katanya dia harus begitu, yakni menyiram cairan itu. Menurutnya ada yang bilang begitu," beber Adhi.

Namun, kata Adhi, penyidik masih mendalami pengakuan dan keterangan pelaku tersebut terkait motifnya menyiram cairan kimia.

Sedangkan psikolog Kasandra Putranto yang dilibatkan polisi dalam pemeriksaan tersangka mengatakan, pelaku mengaku pernah mengalami kecelakaan jatuh dari lantai 3, pada 2014 silam.

Saat itu pelaku cedera dan mengalami sakit.

Tapi, ia kekurangan uang untuk membiayai pengobatan dan tak ada yang membantu termasuk keluarganya.

Karena itu, ia merasa kurang diperhatikan oleh keluarga.

"Ia juga merasa masyarakat tak peduli kepadanya karena mengalami kesulitan dalam pembiayaan pengobatan."

"Karena itu, ada rasa marah di dalam dirinya yang dia lampiaskan kepada orang lain."

"Harapannya orang lain merasakan penderitaan apa yang dia rasakan," beber Kasandra.

Sehingga, kata Kasandra, pelaku melakukan aksi terhadap perempuan sebagai korbannya.

Walau secara acak, pemilihan korban adalah perempuan, karena dianggap tidak berdaya.

"Kalau ditanya kondisi kejiwaan pelaku, jelas pelaku beraksi secara sadar dan tentunya bisa mempertanggungjawabkan aksinya," papar Kasandra.

Kisah FY ini mirip cerita di film Joker, yang terkenal dengan kutipan kesimpulan, bahwa 'orang jahat adalah orang baik yang tersakiti.'

Film Joker mengisahkan seorang tokoh bernama Arthur Fleck, orang biasa yang akhirnya menjadi pembunuh berantai.

Karena perbuatannya, FY dijerat pasal 80 ayat (2) jo pasal 76C UU 35/2014 tetang perubahan UU Perlindungan Anak, dan atau Pasal 351 ayat (2) KUHP tentang penganiayaan.

Ancaman hukumannya di atas 5 tahun penjara. 

Sebelumnya, tim gabungan Ditreskrimum Polda Metro Jaya dan Polres Jakarta Barat membekuk penyiram cairan kimia di tiga lokasi di Jakarta Barat, dalam sepekan terakhir.

Semua korbannya adalah perempuan, dan 8 di antaranya adalah pelajar.

Pelaku adalah Findra Yunico (29) alias FY, yang dibekuk polisi di Jalan Mawar, Srengseng, Jumat (15/11/2019) malam.

Findra berprofesi sebagai teknisi atau tukang servis air conditioner (AC) alias pendingin ruangan.

Kabid Kimbiofor Puslabfor Polri Kombes Andi Firdaus mengatakan, dari pemeriksaan cairan kimia di tiga lokasi pelaku beraksi, dipastikan cairan itu adalah soda api.

"Dari TKP satu, dua dan tiga, bahannya identik yaitu soda api. Nama kimianya natrium hidroksida," ungkap Andi, Sabtu (16/11/2019).

"Ini termasuk bahan berbahaya dan dapat menyebabkan iritasi ke kulit apabila disiramkan tersangka ke korban."

"Tapi tidak sampai membuat melepuh kulit, sebagaimana bahan dengan konsentrat kimia tinggi lainnya," jelas Andi.

Karenanya, ia yakin para korban akan dapat pulih dari iritasi yang dialami.

Andi menjelaskan, soda api yang dipakai pelaku berbentuk butiran atau kristal.

"Oleh pelaku, kristal soda api itu dilarutkan di dalam air, dalam suatu kemasan. Air itulah yang digunakan tersangka FY untuk menyiram para korban."

"Jadi, dia tidak langsung pakai tangan, tapi mungkin dia menabur dahulu kristal ke dalam botol atau wadah tertentu," tuturnya.

Kasubdit Pejabat Informasi dan Dokumentasi (PID) Humas Polda Metro Jaya AKBP Heru P mengatakan, FY ditangkap tidak jauh dari lokasi aksinya yang ketiga. 

Penulis: Budi Sam Law Malau

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul: Mirip Kisah Joker, Penyiram Soda Api di Jakarta Barat Berbuat Jahat karena Kepahitan di Masa Lalu

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved