Cegah Stunting, Dinkes Kab Cirebon Imbau Warga Datang ke Puskesmas, Jangan Saat Sakit Saja
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cirebon mengimbau seluruh masyarakat untuk memanfaatkan fasilitas
Penulis: Hakim Baihaqi | Editor: Ichsan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hakim Baihaqi
TRIBUNJABAR.ID, CIREBON - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cirebon mengimbau seluruh masyarakat untuk memanfaatkan fasilitas pusat kesehatan masyarakat (puskesmas).
Kepala Dinkes Kabupaten Cirebon, Enny Suhaeni, mengatakan, masyarakat jangan sampai datang ke puskesmas pada sakit, tetapi melakukan pengecekan kesehatan.
"Harus seperti itu melakukan preventif. Jadi nantinya, penyakit-penyakit bisa dicegah secara dini, berlaku juga untuk pencegahan stunting," kata Enny di Komplek Perkantoran Pemkab Cirebon, Kecamatan Sumber, Jumat (15/11/2019).
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun Tribun Jabar, beberapa waktu lalu, temuan kasus stunting hanya 8,68 persen.
• Curhat Para Driver Ojek Online Terimbas Bom Bunuh Diri di Medan, Kami Pejuang Keluarga Bukan Teroris
Enny menambahkan, stunting yang terjadi di Kabupaten Cirebon tersebar di 40 kecamatan, namun ada beberapa kecamatan fokus untuk diintervensi.
"Di Gegesik tertinggi, terutama di Desa Mertasinga, sampai 190," kata Enny.
Beberapa kecamatan yang menjadi fokus intervensi stunting selain Kecamatan Gegesik, di antaranya, Ciwaringin, Babakan, Lemahabang, Mundu, Plered, Gempol, Gunungjati, Susukanlebak, Suranenggala, Waled, dan Gegesik.
• Beberapa Hari Sebelum Aksi Bom Bunuh Diri, Istri Rabbial Sering Menangis Tersedu-sedu
Enny mengatakan, untuk intervensi terhadap stunting pun, Dinkes Kabupaten Cirebon bekerjama dengan dua universitas, yakni Universitas Padjajaran dan Institut Pertanian Bogor (IPB).
Intervensi dilakukan, salah satunya memberikan tablet penambah darah bagi remaja putri dan pemberian makanan tambahan (PMT) bagi ibu hamil.
"Jangan sampai bayinya lahir tetapi stunting," katanya.