Angka Stunting di Kabupaten Cirebon Meningkat Jadi 9 Persen, di Gegesik Tertinggi
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cirebon menyebutkan, temuan kasus anak mengalami gangguan pertumbuhan atau stunting
Penulis: Hakim Baihaqi | Editor: Ichsan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hakim Baihaqi
TRIBUNJABAR.ID, CIREBON - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cirebon menyebutkan, temuan kasus anak mengalami gangguan pertumbuhan atau stunting, mengalami peningkatan menjadi sembilan persen dari total jumlah penduduk di Kabupaten Cirebon.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun Tribun Jabar, beberapa waktu lalu, temuan kasus stunting hanya 8,68 persen.
Kepala Dinkes Kabupaten Cirebon, Enny Suhaeni, mengatakan, penyakit yang tidak menular seperti stunting di Kabupaten mengalami peningkatan, maka harus segera diintervensi untuk menekan angka penyakit tersebut.
Enny menambahkan, stunting yang terjadi di Kabupaten Cirebon tersebar di 40 kecamatan, namun ada beberapa kecamatan fokus untuk diintervensi.
• Profil Dewi Hughes, Presenter Kondang yang Kini Langsing, Kariernya Luar Biasa, Suka Dunia Anak
"Di Gegesik tertinggi, terutama di Desa Mertasinga, sampai 190," kata Enny saat ditemui di Komplek Perkantoran Pemkab Cirebon, Kecamatan Sumber, Jumar (15/11/2019).
Beberapa kecamatan yang menjadi fokus intervensi stunting selain Kecamatan Gegesik, di antaranya, Ciwaringin, Babakan, Lemahabang, Mundu, Plered, Gempol, Gunungjati, Susukanlebak, Suranenggala, Waled, dan Gegesik.
Enny mengatakan, untuk intervensi terhadap stunting pun, Dinkes Kabupaten Cirebon bekerjama dengan dua universitas, yakni Universitas Padjajaran dan Institut Pertanian Bogor (IPB).
Intervensi dilakukan, salah satunya memberikan tablet penambah darah bagi remaja putri dan pemberian makanan tambahan (PMT) bagi ibu hamil.
"Jangan sampai bayinya lahir tetapi stunting," katanya.
• Beberapa Hari Sebelum Aksi Bom Bunuh Diri, Istri Rabbial Sering Menangis Tersedu-sedu