Penembakan di Majalengka
Diduga Terlibat Penembakan di Ruko, Anak Bupati Majalengka Tetap Beraktivitas Seperti Biasa
Juru Bicara Kabag Ekonomi Setda Kabupaten Majalengka, Arif Chaidir, menyebut Irfan Nur Alam tetap beraktivitas seperti biasa.
Dilaporkan, bahwa pelaku penembakan diduga adalah Kabag Ekonomi Setda Pemkab Majalengka dengan pangkat III a.
"Senjata yang digunakan pelaku inisial IN ini adalah senpi pistol karet kaliber 9 mm," ujar Kompol Hidayatullah.
Lebih jauh Wakapolres menyampaikan, peristiwa tersebut terjadi pada, Minggu (12/11/2019) di Ruko Taman Hasna Sakura, tepatnya di Jalan Raya Cigasong-Jatiwangi.
Saat itu, pelapor melakukan penagihan terhadap salah satu pekerjaan proyek yang telah dilakukan olehnya.
"Kemudian, terjadi insiden tersebut yang mengakibatkan korban luka," ucap dia.
Hingga saat ini, lanjut Wakapolres, pihaknya masih menyelidiki fakta sebenarnya dengan melakukan olah TKP.
Dilaporkan, insiden penembakan terjadi di Kabupaten Majalengka. Korbannya adalah Panji Pamungkasandi (40), seorang pengusaha jasa konstruksi. Aksi koboi jalanan itu terjadi pada Minggu (11/11/2019) malam
Saat ini, Panji mendapat perawatan di salah satu rumah sakit di Jabar.
Pengakuan Panji saat dihubungi kemarin, mengatakan, awalnya ia menagih pembayaran proyek pada Irfan Nur Alam (INA) via anak buahnya bernama Andi.
Belakangan, Irfan Nur Alam diketahui sebagai Kabag Ekonomi Setda Pemkab Majalengka dengan pangkat III a. Uang yang ditagih pun dibayar namun disertai kekerasan.
"Tagihannya dibayar oleh INA. Cuma sedang didalami kenapa bisa kejadian seperti itu. Sedang didalami," ujar Kapolres Majalengka, AKBP Mariyono, saat dihubungi, Selasa (12/11/2019).
Lansiran di Google dengan menuliskan Irfan Nur Alam, menyebutkan bahwa ia anak Bupati Majalengka , Karna Sobahi.
"Iya betul, anak kedua. Sejauh ini baru itu saja yang bisa kami sampaikan karena tim masih mendalami proses lidik dan sidik untuk penegakkan hukum seadil-adilnya," ujar Kapolres.
Saat dikonfirmasi, Bupati Majalengka Karna Sobahi mengaku belum mengetahui kronologi pasti peristiwa itu.
"Saat ini tim penasihat hukum sedang menyusun prolog kejadian yang sebenarnya. Kami akan berupaya dari awal sampai jelas kejadiannya," ujar Karna saat dihubungi via ponselnya, Selasa (12/11).