BREAKING NEWS: Simon McMenemey Dipecat dari Pelatih Timnas Indonesia, Ini Kandidat Penggantinya
Simon McMenemy diberhentikan menyusul hasil negatif yang dialami timnas Indonesia dalam Kualifikasi Piala Dunia 2022.
TRIBUNJABAR.ID - PSSI secara resmi memecat pelatih asal Skotlandia, Simon McMenemy, dari kursi kepelatihan timnas Indonesia.
Simon McMenemy diberhentikan menyusul hasil negatif yang dialami timnas Indonesia dalam Kualifikasi Piala Dunia 2022.
Timnas Indonesia sudah mengalami empat kekalahan beruntun dari Malaysia, Thailand, Vietnam, dan Uni Emirat Arab (UEA).
Akibat kekalahan tersebut, timnas Indonesia saat ini menjadi juru kunci klasemen Grup G Kualifikasi Piala Dunia 2022.
• Hasil Fuzhou China Open 2019: Hafiz/Gloria Angkat Koper, Pramel Belum Terhadang
• Peluang Persib Bandung Sungkurkan PSIS Semarang Besar, Ini 2 Faktor Penyebabnya
Rentetan kekalahan tersebut membuat publik menilai bahwa Simon McMenemy gagal menangani timnas Indonesia.
Sebagian besar pencinta sepak bola tanah air meminta PSSI untuk memberhentikan Simon McMenemy dari kursi kepelatihan tim nasional.
Kini, PSSI resmi mengakhiri kontrak kerja sama dengan pelatih asal Skotlandia tersebut.
Keputusan pemecatan McMenemy itu diumumkan PSSI melalui situs resmi mereka pada Rabu (6/11/2019).
McMenemy dipecat setelah Komite Eksekutif (Exco) menggelar rapat perdana di bawah ketua umum yang baru, Mochamad Iriawan atau Iwan Bule.
Selanjutnya, Komite Eksekutif PSSI akan mempertimbangkan saran dari Departemen Teknik PSSI untuk mencari pelatih pengganti McMenemy.
McMenemy sendiri sebelumnya ditunjuk menjadi pelatih timnas Indonesia dengan durasi kontrak selama dua tahun hingga 2020 mendatang.
Dia sudah memimpin timnas Indonesia sebanyak tujuh kali pertandingan, tiga laga uji coba dalam kalender FIFA Match Day, serta empat laga Kualifikasi Piala Dunia 2022.
Rencananya, PSSI akan memutuskan memilih pelatih baru setelah laga melawan Malaysia di Kuala Lumpur pada 19 November 2019.
Luis Milla dan Shin Tae Young Jadi Kandidat
Pelatih asal Korea Selatan, Shin Tae-yong, disebut-sebut bakal menjadi juru taktik baru timnas Indonesia.
Setelah Kongres PSSI yang memilih dirinya menjadi ketua umum, Iwan Bule menyebut ada dua kandidat pelatih yang saat ini ia pertimbangkan.
Dua kandidat itu, lanjut Iwan, salah satunya adalah Luis Milla yang pernah menangani timnas Indonesia pada 2017 hingga 2018.
Sedangkan nama kedua, adalah pelatih yang berasal dari Benua Asia.
"Publik juga menyampaikan untuk memanggil Luis Milla, itu akan kami dalami. Karena ada yang lain juga yang cukup bagus yakni mantan pelatih Korea Selatan," ujarnya menambahkan.
Dari ucapan Iwan tersebut, muncul spekulasi bahwa pelatih timnas Korea Selatan di Piala Dunia 2018, Shin Tae-yong, adalah yang dimaksud.
Shin memang sudah tak lagi melatih tim Negeri Ginseng setelah gagal membawa Son Heung-min cs lolos dari fase grup Piala Dunia 2018.
Sosok Shin kemudian disangkut-pautkan dengan kursi pelatih timnas Indonesia yang sedang banyak disorot.
Maklum, Simon McMenemy, pelatih timnas Indonesia saat ini, gagal membawa tim Garuda tampil apik di Kualifikasi Piala Dunia 2022.
Timnas Indonesia menelan empat kekalahan beruntun dari empat laga yang telah dilakoni.
Posisi Simon pun terancam. Ia dituntut untuk mundur oleh suporter timnas Indonesia.
Namun, mengganti Simon dengan Shin Tae-yong agaknya menjadi perjudian juga.
Shin tak memiliki rekor mentereng bersama timnas senior Korea Selatan.
Dari 21 penampilan, Shin cuma bisa mencatatkan 7 kemenangan dan 6 hasil imbang.
Sedangkan 8 laga sisanya berakhir dengan kekalahan untuk Taeguk Warriors.
Jika dirata-rata, Shin cuma mengumpulkan 1,29 poin per pertandingan bersama timnas senior Korea Selatan.
Soal gol, Korsel arahan Shin juga tak bagus-bagus amat. Dari 21 laga tersebut, gawang Korsel kebobolan 27 kali dan cuma mencetak 26 gol.
Di kelompok usia U-20, Shin pernah menangani timnas muda Korea Selatan meski tak lama.
Hanya tujuh bulan jadi pelatih di tim itu (Januari-Juli 2017), Shin menjalani empat pertandingan yang cuma sekali bisa dimenangkan.
Sisanya, satu laga berakhir draw dan dua pertandingan berujung kekalahan.
Meski begitu, di timnas U-23 Korea Selatan pada 2016, Shin bisa memenangi keseluruhan empat laga yang dijalani.
Satu kekurangan lain yang dimiliki oleh Shin adalah kurangnya pengalaman melatih di luar negeri.
Sepanjang kariernya menjadi juru taktik, Shin baru sekali melatih tim luar negeri yakni di Australia bersama Brisbane Roar.
Namun, saat itu Shin hanya menjadi asisten manajer.
Shin mulai jadi pelatih di klub kasta tertinggi Liga Korea Selatan, K-League 1, yakni Seongnam FC.
Setelah itu pelatih 49 tahun tersebut langsung masuk ke timnas Korea Selatan.
Minimnya pengetahuan Shin tentang kultur sepak bola Asia Tenggara barangkali bisa menjadi kekurangan eks pemain Ilhwa Chunma itu.