3 Hari Penyelidikan Mayat di Bawah Musala di Jember Tersangka Belum Diungkap, Keluarga Saling Tuduh
Dalam pemeriksaan, istri Surono, Busani memberikan keterangan berubah-ubah. Sebelumnya, dia menuding pria berinisial Jm sebagai pelaku.
TRIBUNJABAR.ID, JEMBER - Tiga hari penyelidikan kasus mayat dicor di bawah musala di Jember, polisi belum menetapkan tersangka.
Diketahui mayat yang ditemukan dicor di bawah musala itu adalah Surono.
Istri dan anak Surono, Basuni dan Bahar, yang dimintai keterangan sejak Senin (4/11/2019), menyampaikan keterangan yang berbeda.
Ibu dan anak itu saling tuduh mengenai pelaku pembunuhan Surono.
Dalam pemeriksaan, istri Surono, Busani memberikan keterangan berubah-ubah. Sebelumnya, dia menuding pria berinisial Jm sebagai pelaku.
Sekarang, Busani menuding anaknya sendiri Bahar sebagai pembunuh suaminya itu.
Polisi masih terus mendalami kasus itu, antara lain memeriksa secara intensif sejumlah saksi, melakukan olah TKP lanjutan di rumah Surono.
Selain itu, penyidik juga minta bantuan psikiater untuk memeriksa kejiwaan Basuni.
Polisi juga memeriksa sejumlah barang bukti yang ditemukan di lokasi kejadian, seperti linggis.
Dari informasi yang dihimpun SURYA.co.id, olah TKP lanjutan dilakukan pada Rabu (6/11/2019) dini hari.
Penyidik mendatangkan Basuni ke rumahnya.
Polisi mendalami kembali tempat kejadian perkara, serta mencocokkan keterangan Basuni.
Kapolres Jember, AKBP Alfian Nurrizal, mengatakan keterangan Basuni beberapa kali berubah atau tidak konsisten.
Karenanya, pihaknya mendatangkan psikiater dari Polda Jatim untuk memeriksa kejiwaan Bs, sekaligus keterangan Bs.
"Istri korban ini beberapa kali membuat keterangan yang berubah-ubah, tidak konsisten. Karenanya, kami perlu melibatkan psikiater dari Polda Jatim," ujar Alfian.
Seperti diberitakan, pihak Polsek Ledokombo mendapat laporan dugaan dikuburnya Surono di dalam rumahnya sendiri pada Minggu (3/11/2019).
Polisi pun kemudian mendalami laporan itu, dengan mendatangi rumah itu dan menyelidiki tempat yang diduga sebagai lokasi penguburan Surono.
Basuni, istri Surono menunjukkan titik penguburan Surono.
Tempatnya berada di bawah musala di dapur tersebut.
Kepada polisi, Basuni menuturkan kalau yang membunuh Surono adalah anaknya sendiri Bahar.
Dari informasi yang dihimpun Surya, Bahar disebutkan memukul Surono memakai linggis dan ia melihat perbuatan anaknya.
Tubuh Surono kemudian dipendam di tempat itu.
Satu bulan kemudian, tempat itu berubah menjadi dapur. Sedangkan titik penguburan Surono menjadi tempat shalat alias musala kecil.
Sementara di sisi lain, Bahar bercerita kalau Jm, pacar yang kemudian menjadi suami siri Basuni yang membunuh ayahnya.
Cerita itu didapatkan Bahar dari penuturan ibunya.
Cerita Bahar ini dituturkan kepada Kasun Juroju Misli, yang kemudian diteruskan ke kepolisian.
Bahar kemudian melaporkan dugaan jika ayahnya telah meninggal dunia kepada pihak Polsek Ledokombo.
Dari laporan itulah, kasus ini terbongkar.
Kini polisi masih menyelidiki misteri siapa yang membunuh Surono.
Dugan mengarah jika pembunuhan dilakukan orang orang dekat Surono.
Rumah kosong
Sejak ditinggal Busani dan Bahar ke Mapolres Jember, rumah Surono di Dusun Juroju Desa Sumbersalak Kecamatan Ledokmbo kosong.
Tetapi tidak ada garis polisi di sekitar rumah itu.
Karena kosong warga sekitar berinisiatif menjaga bersama-sama rumah itu.
"Saya minta warga saya gantian, ya nengok atau nyenterin (menyoroti pakai lampu senter) kalau malam hari. Sama-sama menjaga karena rumah masih kosong. Meski semua pintu terkunci. Kami tidak ingin ada hal-hal yang tidak diinginkan, ada orang tidak bertanggungjawab memanfaatkan kesempatan," ujar Kepala Dusun Juroju, Misli kepada Surya, Rabu (6/11/2019).
Tidak ada seorang pun yang berani masuk ke rumah tersebut. Apalagi tidak ada penghuni rumah itu. Istri Surono, Bs (Busani) masih diamankan pihak kepolisian, begitu juga anak Surono, Bh (Bahar).
"Semuanya belum ada yang kembali ke rumah itu," ujar Misli.
Karena itulah, pihaknya berinisiatif bergotong royong menjaga rumah tersebut.
(Kompas.com/Sri Wahyunik)