Tekuk Persebaya, Pemain PSS Ini Malah Menangis dan Mengaku Sedih, Pertandingan Berakhir Ricuh
Setelah menekuk Persebaya Surabaya di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Selasa (29/10/2019), pemain PSS Sleman Asyraq Gufron mengaku sedih.
Dua gol Persebaya dicetak David Da Silva dan Diogo Campos, sedangkan gol PSS dicetak Jepri Kurniawan, Haris Tuharea dan Yevhen Bokhasvili.
Suporter Persebaya tidak puas dengan hasil tersebut.
Ketika wasit Toriq Al Khatiri meniup peluit berakhirnya laga, para suporter mulai turun ke area lapangan. Bukan hanya satu atau dua, jumlahnya cukup banyak.
Para suporter nampak menghampiri pemain Persebaya seperti Ruben Sanadi dan Hansamu Yama.
Namun, tidak beberapa lama, para pemain Persebaya dan PSS segera diamankan. Mereka dibawa masuk ke ruang ganti.
Kericuhan terjadi bukan hanya di atas lapangan. Di tribune, terjadi pelemparan botol, penyalaan flare dan smoke bomb.
Kondisi ini sebenarnya sudah nampak pada akhir babak kedua. Bahkan, suporter di tribune utara memilih keluar.
Situasi di Stadion Gelora Bung Tomo makin tidak kondusif. Suporter yang masuk lapangan mulai merusak fasilitas stadion seperti bangku pemain.
Petugas keamanan tidak bisa berbuat banyak karena kalah jumlah.
Memang, Persebaya berada dalam performa yang buruk belakangan ini. Bajul Ijo tidak pernah menang dalam enam laga terakhir, termasuk lawan PSS.
Hasil buruk ini ditengarai menjadi salah satu biang kemarahan suporter.

• Tak Puas Persebaya Surabaya Kalah di Kandang dari PSS, Suporter Ngamuk Hingga Api Berkobar Stadion
Api berkobar di stadion
Tak hanya hasil dari ini, perlakuan oknum Bonek sepertinya juga buntuk dari kekalahan Persebaya di enam pertandingan berturut-turut.
Berdasar laporan dari reporter SURYA.co.id di lapangan, berikut ini kronologi kericuhan yang terjadi di Gelora Bung Tomo (GBT) usai pertandingan Persebaya vs PSS Sleman.
Dari beberapa pantauan, kericuhan yang dilakukan oleh oknum suporter ini menyebabkan banyak fasilitas di stadion GBT mengalami kerusakan.