Buntut Kericuhan Usai Laga Kontra PSS, Persebaya Terancam Sanksi Berat, Manajemen Upayakan Ini
Akibat kericuhan usai pertandingan Liga 1 2019 saat menjamu PSS Sleman di Stadion Gelora Bung Tomo, Selasa (29/10/2019), Persebaya Surabaya terancam
Jika melihat sejarah, sejatinya Komdis PSSI belum pernah memberikan hukuman laga usiran bagi tim yang pertandingannya ricuh.
Komdis PSSI pernah memberikan hukuman laga larangan bermain di kandang bagi Persib akibat tewasnya suporter Persija, Haringga Sirla, pada 2018.
• Ricuh Laga Persebaya vs PSS, Tak Hadiri Konferensi Pers Hingga Fasilitas Stadion GBT Rusak
Berakhir ricuh
Sebelumnya diberitakan laga Liga 1 2019 yang mempertemukan tuan rumah Persebaya Surabaya dan PSS Sleman berakhir ricuh.
Dalam laga yang digelar di Stadion Gelora Bung Tomo, Selasa sore (29/10/2019), Bajul Ijo kalah dari Elang Jawa dengan skor 2-3.
Tidak puas dengan hasil tersebut, sejumlah suporter turun ke lapangan dan merusak fasilitas stadion ketika laga usai.
Dua gol Persebaya dicetak David Da Silva dan Diogo Campos, sedangkan gol PSS dicetak Jepri Kurniawan, Haris Tuharea dan Yevhen Bokhasvili.
Suporter Persebaya tidak puas dengan hasil tersebut.
Ketika wasit Toriq Al Khatiri meniup peluit berakhirnya laga, para suporter mulai turun ke area lapangan. Bukan hanya satu atau dua, jumlahnya cukup banyak.
Para suporter nampak menghampiri pemain Persebaya seperti Ruben Sanadi dan Hansamu Yama.
Namun, tidak beberapa lama, para pemain Persebaya dan PSS segera diamankan. Mereka dibawa masuk ke ruang ganti.
Kericuhan terjadi bukan hanya di atas lapangan. Di tribune, terjadi pelemparan botol, penyalaan flare dan smoke bomb.
Kondisi ini sebenarnya sudah nampak pada akhir babak kedua. Bahkan, suporter di tribune utara memilih keluar.
Situasi di Stadion Gelora Bung Tomo makin tidak kondusif. Suporter yang masuk lapangan mulai merusak fasilitas stadion seperti bangku pemain.
Petugas keamanan tidak bisa berbuat banyak karena kalah jumlah.