Bayi Peluk Mayat Ibu Selama Tiga Hari, Bak Mukjizat Kondisinya Sehat, Pihak RS Sampai Terheran-heran
Ketika ditemukan, Senin (28/2019) sore, EA berada dalam posisi memeluk sang ibu yang sudah terbujur kaku.
Penulis: Fidya Alifa Puspafirdausi | Editor: Hilda Rubiah
TRIBUNJABAR.ID - Bayi dua tahun, EA, menemani mayat ibunya, Murni (39) di dalam indekos di Jalan Bonto Nompo, Kecamatan Tamalate, Makassar, selama tiga hari.
Ketika ditemukan, Senin (28/2019) sore, EA berada dalam posisi memeluk sang ibu yang sudah terbujur kaku.
Selama tiga hari, bayi itu tidak bisa berbuat banyak dan hanya menangis.
Kini, EA tengah dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar.
Ketika diperiksa, pihak rumah sakit terheran-heran dengan kondisi EA.
Melansir dari Kompas.com, Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Makassar Kombes Pol dr Farid Amansyah mengungkapkan, meski tinggal selama berhari-hari bersama mayat ibunya, EA sama sekali tidak mengalami dehidrasi.
"Termasuk kita mengherankanlah dia masih baik, tidak sakit walaupun hidup bersama mayat. Mayat itu membusuk jika sudah lebih dari dua hari.
Anak itu cukup (kuat) juga karena tidak ada tanda-tanda dehidrasi," kata Farid saat dikonfirmasi, Senin (28/10/2019) malam.
Murni ditemukan setelah pemelik indekos, Ratnawati mencium bau tak sedap dari dalam kamarnya.
"Pukul 16.00 Wita, mayat perempuan ditemukan dalam keadaan posisi terlentang dalam keadaan setengah telanjang di depan kamar mandi indekos," kata Kasat Reskrim Polrestabes Makassar AKBP Indratmoko saat dikonfirmasi, Senin.

Saat itu, Ratnawati akan menagih uang sewa.
Namun, ia tidak mendapat respons ketika mengetuk kamar. Justru ia mencium bau tak sedap.
Ia mendengar suara tangisan anak dari kamar tersebut.
"Seusai mendengar tangisan itu, saksi mencari pertolongan dan memberi tahu tetangganya perihal tangisan anak-anak dan bau tak sedap tersebut," ujar Indratmoko.
Tidak lama setelah memanggil saksi lain, ketua RT dan Bhabinkamtibmas setempat mendatangi kos tersebut.
Pintu kamar dibuka dengan cara dicungkil.
Warga kaget melihat ketika tubuh Murni terbujur kaku dipeluk anaknya.
Kapolsek Tamalate Kompol Arif Amiruddin mengungkapkan ketika pintu kamar dibuka, EA yang memeluk ibunya langsung berdiri.
Polisi dengan cepat langsung mengambil EA.

"Kondisi anak itu saat didapat masih dalam keadaan sehat dan baik. Dia langsung berdiri ketika anggota masuk di dalam kamar tersebut," kata Arif, Senin malam.
Arif mengatakan, EA bersama ibunya sudah tinggal di kamar indekos milik Ratnawati itu sejak tiga bulan lalu.
Tim Dokpol Polda Sulsel tidak menemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh Murni.
• Anak Kartika Putri Harus Diinkubator karena Sakit Kuning, Apa Penyebab Bayi Sakit Kuning?
• Bocah 2 Tahun di Sulsel Ditemukan Peluk Jasad Ibunya yang Sudah Meninggal 3 Hari, Terkunci di Kamar
• Siswi SMK di NTB Buang Bayi yang Baru Dilahirkannya, Mengaku Panik dan Malu
Pemulihan Kondisi EA
Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Makassar Kombes Pol dr Farid Amansyah mengatakan, EA saat ini sedang dipulihkan traumanya.
Farid mengatakan, saat ini pihaknya menyediakan psikiater untuk memulihkan trauma EA yang kehilangan ibu.
"Anak-anak itu belum tentu bisa mengekspresikan dia punya suasana kebatinan atau suasana psikisnya kan. Dia belum bisa mendeskripsikan. Kita tahu anak yang hidup bersama mayat itu ada traumanya, makanya kita bantu dengan pskiater," tutur Farid.

Selain pemulihan trauma, dokter di Rumah Sakit Bhayangkara juga sudah memeriksa tubuh balita tersebut yang dikhawatirkan terkena virus ataupun bakteri dari pembusukan mayat.
"Bakteri pembusukan tentu bisa menular yah, bakterinya. Anak bisa terserang radang paru dan sebagainya karena dia menghirup udara busuk, penuh bakteri. Makanya perlu kita observasi sejak sekarang," tutup Farid.