Dinding Tujuh Rumah Warga di Kadupandak Ciamis Retak dan Ambrol, Akibat Suhu Udara Panas Ekstrem
Suhu udara yang panas ekstrem pada bulan Oktober ini di Ciamis membuat tanah retak merengkah hingga menyebabkan dinding rumah warga retak dan ambrol
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Andri M Dani
TRIBUNJABAR.ID, CIAMIS - Suhu udara yang panas ekstrem pada bulan Oktober ini di Ciamis tidak hanya memicu terjadinya kebakaran hutan dan lahan ( karhutla), tetapi juga membuat tanah retak merengkah hingga menyebabkan dinding rumah warga retak-retak, bahkan ada yang ambrol.
Kondisi rumah yang rusak akibat rengkahan tanah yang disebabkan suhu udara panas yang ekstrem itu berdasarkan informasi yang dihimpun Tribun Jabar terjadi di Dusun Sukamandi, Desa Kadupandak, Kecamatan Tambaksari, Kabupaten Ciamis. Sedangkan karhutla di Ciamis terjadi di 21 titik.
Kepala Pelaksana BPBD Ciamis, Drs H Soekiman mengatakan selama dua minggu terakhir ada tujuh rumah warga di Dusun Sukamandi yang retak-retak, bahkan ada dinding rumah warga yang sampai rengkah-rengkah dan ambrol, hingga menyisakan rongga menganga.
• Kota Bandung Krisis Air, Persediaan di PDAM Hanya Bertahan 2 Minggu Bila Tak Ada Hujan
• Sejumlah Desa di Sumedang Alami Krisis Air Bersih, Warga Berharap Musim Hujan Segera Datang
“Ini mungkin fenomena yang aneh, di musim kemarau terjadi rengkahan tanah. Biasanya tanah retak itu terjadi pada musim hujan. Rengkahan tanah itu memicu retaknya dinding rumah warga, malah ada yang ambrol,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Ciamis, Drs H Soekiman kepada Tribun Jabar, Senin (28/10/2019).

Suhu udara ekstrem tertinggi di kawasan Ciamis dalam dua pekan ini yang hampir selalu mencapai 34 derajat celsius, kata Soekiman, diduga sebagai peneyabab terjadinya rengkahan tanah di Dusun Sukamandi Desa Kadupandak.
“Dinding dan lantai rumah warga retak-retak sampai 5 sentimeter lebih. Bahkan ada rumah yang dindingnya sebagaian sudah rengkah dan ambrol. Terlihat seperti rongga menganga. Retakan dinding tersebut disebabkan tanah tempat rumah dibangun sudah lebih dulu rengkah-rengkah,” katanya.
Ke-7 rumah warga di Dusun Sukamandi yang dinding dan lantainya retak-retak tersebut menurut Soekiman masing-masing merupakan kediaman Sarhad Adong di RT 03/11, Wawan Setiawan di RT 02/11, Onah di RT 02/11, Irah di RT 03/11, Rosadi di RT 04/11, Kusman di RT 04/11, dan Sartini di RT 04/11.

Meski dinding rumahnya sudah retak-retak tapi sebagian besar korban masih bertahan tinggal di rumah masing-masing.
“Kebanyakan mereka belum mengungsi. Tapi diharapkan penghuni selalu waspada terlebih kalau tiba-tiba turun hujan,” ujar Soekiman.
Diakui Soekiman, pihaknya sudah mendatangi lokasi pada Minggu (27/8), untuk memberikan bantuan sekaligus memberikan arahan dan imbauan agar warga selalu waspada.
"Terlebih bila tiba-tiba turun hujan dan air masuk ke rengkahan tanah, ini yang bisa memicu gerakan tanah. Makanya warga setempat kami minta waspada,” katanya. (andri m dani)
• #KitaBersaudara, Pemain Persib Bandung dan Persija Kompak Pakai Kaus Putih Sebelum El Clasico
• VIDEO-HASIL AKHIR PERSIB Bandung (2) vs (0) PERSIJA Jakarta, Cuplikan Gol Frets Butuan dan Ezechiel
Prediksi Skor Real Madrid vs Real Sociedad, Los Blancos Incar 6 Kemenangan Beruntun |
![]() |
---|
Jhoni Allen Anggap SBY Tak Berkeringat saat Pendirian Partai, Herzaky: ''Dia Tinggal di Mars'' |
![]() |
---|
Ramalan Zodiak Karier Selasa 2 Maret 2021, Gemini Harus Memanfaatkan Setiap Peluang |
![]() |
---|
Hasil Indonesian Idol, Kirana Tereliminasi, Juri Nilai Dua Nama Ini Calon Juara |
![]() |
---|
Kuras Tabungan dan Aset, Sekali Jalan Cuma Angkut 10 Penumpang, Pandemi Bikin PO Bus Merana |
![]() |
---|