Ini yang Perlu Diperhatikan jika Indonesia Ingin Jadi Kiblat Fashion Muslim Dunia
Perkembangan fashion muslim di Indonesia akhir-akhir ini terus berubah dengan gaya modest fashion wear yang
Penulis: Putri Puspita Nilawati | Editor: Ichsan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Putri Puspita
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Perkembangan fashion muslim di Indonesia akhir-akhir ini terus berubah dengan gaya modest fashion wear yang banyak digunakan wanita muslimah masa kini.
Berbagai bazar pakaian muslim pun kian marak dan diminati masyarakat. Tampilan desain pakaiannya tak lagi kuno, justru terlihat semakin elegan dan anggun di berbagai koleksi yang dijual di pasaran.
Melihat perkembangan industri fashion muslim di Indonesia saat ini membuat banyak anggapan jika Indonesia khususnya Bandung bisa menjadi kiblat fashion muslim dunia.
Menurut Vice President Elzatta Hijab, Tika Mulya Indonesia memang secara populasi memiliki jumlah masyarakat muslim yang cukup banyak di seluruh dunia.
"Memang tidak mudah dan tentunya butuh bantuan pemerintah untuk sampai di tahap ini. Industri fashion muslim di Indonesia ini cukup besar dan cocok banget jadi kiblat fashion muslim dunia," ujar Tika saat ditemui di Grand Opening Elzatta Bandung Indah Plaza, Jalan Merdeka, Jumat (25/10/2019).
• Bocah 5 Tahun di Bekasi Meninggal Dunia Setelah Terkunci di Mobil
Ia menjelaskan bahkan saat ini banyak anak Indonesia yang bercita-cita menjadi fashion designer
Namun menurutnya saat ini Elzatta masih fokus untuk kuat di Indonesia, setelah itu baru keluar negeri
"Kami ingin jadi brand kebanggan Indonesia. Untuk ekspansi keluar Elzatta selalu punya visi kesitu, bahkan dalam beberapa kegiatan juga pernah dilakukan di luar negeri termasuk fashion show," ucapnya.
Hal yang menjadi tantangan untuk bisa menjadi pusat fashion muslim dunia menurut Tika adalah masih banyak pabrik yang belum fokus untuk membuat pakaian muslim.
• Jelang Lawan Persija Jakarta, Persib Bandung Kedatangan Dua Sosok Penting
"Pabrik masih banyak yang fokus untuk scraft sedangkan pakaian muslim masih dikit. Sementara untuk bisa keluar negeri tentu harus bisa kompetitif dengan menyajikan kualitas yang baik," ujarnya.
Tika mengiyakan jika sumber daya manusia brand fashion muslim memang banyak, namun yang perlu diperhatikan lebih detail adalah bagian hulunya terdahulu.
