Persib Bandung vs Persija Jakarta Digelar di Bali, Bobotoh Tuntut Penjelasan Panpel dan Keamanan

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ferdyan Adhy Nugraha

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Persib Bandung akan kembali menggunakan Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, untuk menjamu Persija Jakarta, Senin (28/10/2019).

Setelah menjamu Persebaya Surabaya 18 Oktobert 2019, ini adalah kali kedua Persib Bandung harus terusir dari markasnya, Stadion Si Jalak Harupat.

Penggunaan stadion milik Pemerintah Kabupaten Bandung itu tak mendapat restu dari pihak keamanan untuk menggelar laga akbar menghadapi Macan Kemayoran.

Hal ini menimbulkan kekecewaan yang besar bagi bobotoh karena tak bisa menyaksikan kebanggaannya bertanding di rumah sendiri.

Terlebih menghadapi Persija yang merupakan musuh bebuyutan bagi Maung Bandung.

Ketua Bobotoh Maung Bandung Sajati (The Bombs), Nevi Effendi merasa sangat kecewa karena laga yang sudah dinantikan ini tak bisa digelar di Bandung.

"Menurut saya sangat dirugikan sebagai bobotoh main di Bali lagi, apalagi ada kabar tanpa penonton sangat dirugikan ini," ujar Nevi Effendi kepada Tribun Jabar melalui sambungan telepon, Kamis (24/10/2019).

Nevi menambahkan pihak panpel maupun keamanan tidak memberikan alasan yang jelas terkait tak bisanya Persib Bandung menggunakan Stadion Si Jalak Harupat.

Padahal agenda politik semisal pelantikan presiden maupun pemilihan kepala desa sudah selesai ditanggal 28 Oktober 2019.

"Kenapa, kok, bisa lari jauh ke luar pulau, kalau dibilang ada masalah ya masalahnya apa harus jelas kalau memang ada halangan atau ini kan masalahnya sudah selesai semua pelantikan sudah selesai, pemilihan kepala desa sudah selesai, alasan apalagi, kalau memang ada satu kelompok yang mau menjegal kenapa enggak ditangkap," katanya.

Dia pun kecewa karena tidak ada perkembangan yang signifikan setelah pertemuan antara perwakilan bobotoh, pihak keamanan, dan Panpel Persib, di Graha Persib, Jalan Sulanjana, Selasa (22/10/2019).

Malah, kata Nevi, banyak bobotoh yang terkejut bahwa laga kontra Persija harus digelar di Bali.

Jika akhirnya Persib Bandung menjamu Persija harus benar-benar digelar di Stadion Kapten I Wayan Dipta, tanpa penonton, Nevi menyatakan tak ada masalah.

Namun, kalau diizinkan ada penonton, dia meminta agar Persib bisa memilih stadion yang ada di Pulau Jawa saja.

"Kalau tanpa penonton bagus di sana. Tapi, kan, ini enggak ada sanksi tidak ada masalah, ya, kalau memang harus ada penonton di Solo-lah, di Surabaya atau di mana yang bisa ditonton," ucapnya.

Sejauh ini, Nevi mengatakan pihaknya belum ada rencana melakukan aksi terhadap Persib Bandung maupun pihak keamanan.

Hanya, dia ingin penjelasan yang memuaskan karena di daerah lain dan tim lain tak ada masalah soal perizinan.

"Jadi sebetulnya kalau pihak bobotoh belum ada aksi ke sana karena kami masih menghargai panpel keamanan. Intinya kalau menurut saya minta penjelasan yang sangat jelas alasanya kenapa, kok, tim yang lain bisa tim kami enggak. Terus kemarin kok bisa di PTIK (Bhayangkara vs Persib) di wilayah Jakarta kok bisa digelar ada penonton, kenapa di Bandung kok enggak bisa aneh gitu kenapa, mempertanayakan itu saja, kalau aksi aksi belum ada sih," katanya.

Meski demikian, Nevi akan menerima jika Persib Bandung harus menjamu Persija di luar Bandung. Dari pada akhirnya harus mendapat sanksi karena gagal menyelanggaran pertandingan, lebih baik Persib Bandung bermain meskipun bukan di Stadion Si Jalak Harupat.

"Saya sudah berkoodinasi sama kepolisian ya karena akan ada nonton bareng di Gasibu dan beberapa titik," katanya.

• LIGA 1 PERSIB Bandung VS PERSIJA Jakarta, Ajukan Melawan Persija di Bali, Jakmania Tak Boleh Nonton

• Persib Bandung Jamu Persija Jakarta di Bali, Supardi Nasir Mengaku Capek, Ini yang Akan Dia Lakukan