Gunung Tangkuban Parahu Kembali Normal tapi Tak Boleh Beraktivitas di Bibir Kawah

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi ( PVMBG ) menurunkan status kebencanaan Gunung Tangkuban Parahu dari waspada ke level normal

Penulis: Mega Nugraha | Editor: Tarsisius Sutomonaio
Tribun Jabar/Hilman Kamaludin
Wisatawan saat berkunjung ke Gunung Tangkuban Parahu di hari pertama dibuka pascaerupsi, Kamis (1/8/2019). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Mega Nugraha Sukarna

TRIBUNJABAR.ID,BANDUNG- Kondisi kawah Gunung Tangkuban Parahu di Kabupaten Subang sudah membaik.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi ( PVMBG ) menurunkan status kebencanaan Gunung Tangkuban Parahu dari level II atau waspada ke level I atau normal pada Senin (21/10/2019).

Kawasan wisata kawah Tangkuban Parahu pertama kali erupsi freatik ‎pada pertengahan Juli 2019.

"Pada hari ini 21 Oktober 2019 terhitung pukul 09.00, Gunung Tangkuban Parahu statusnya diturunkan dari level II atau waspada menjadi level I, normal. Rekomendasinya, tidak ada aktivitas di bibir kawah dan masuk kawah aktif," ujar Kepala PVMBG, Kasbani di Jalan Dipenogoro Kota Bandung.

Kesimpulan itu diambil otoritas terkait berdasarkan pemantauan visual seperti tidak ada erupsi, tidak ada emisi abu, dan hembusan gas relatif stabil dan rendah.

Para Pedagang Minta Wisata Tangkuban Parahu Dibuka Lagi, Ini Jawaban PVMBG

Ditutup 3 Hari, Larangan Kunjungan ke Gunung Tangkuban Perahu Bisa Diperpanjang

Dari sisi instrumen seismik, getaran dan deformasi kembang kempisnya gunung menurun dan stabil.

"Gunung sudah normal dan aman. Terpantau bagus dengan sangat baik. Sejak satu bulan terakhir tidak terjadi erupsi apalagi disertai emisi abu. Hanya asap putih dengan ketinggian rata-rata 50 meter," kata dia.

PVMBG terus memantau aktivitas Gunung Tangkuban Parahu setidaknya sejak 1 Oktober hingga pekan ini. Dari pemantauan itu, didapat kesimpulan energi vulkanologi‎ menurun dan stabil.

"Lalu terjadi deflasi atau pengempisan dari gunung yang artinya, tidak terdapat desakan magma dari bawah gunung. Kemudian, tidak ada kandungan gas berbahaya relatif di bawah ambang batas dan aktivitas vulkanik menurun dan stabil," katanya.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved