Curhat Medina Zein Soal Bisnis Bareng Teman, Berakhir Menyedihkan dan So Tahu, Singgung Irwansyah?
Medina Zein sedang jadi sorotan setelah dirinya melaporkan rekan bisnisnya, Irwansyah atas dugaan penggelapan dana mencapai Rp 2 miliar.
Penulis: Yongky Yulius | Editor: Kisdiantoro
Berdasarkan pengekuan Medina Zein, kala itu suami Zaskia Sungkar menyebut keuntungannya memang hanya tujuh persen.
"Kan lho gak tau kan profit kue cuma 7 persen'. Lah aku sebagai orang bisnis bingung karena menurut aku kalau bisnis profitnya di bawah 10 persen itu bukan bisnis, yayasan namanya mungkin ya," katanya.
Selain itu, kejanggalan lain pun muncul ketika ada surat yang menyatakan telat membayar pajak dari kantor pajak.

"Udah curiga enggak ada pembagian hasil terus perushaan dapat surat dari kantor pajak juga. aku akget kok pajak telat-telat," katanya.
Akhirnya, Medina Zein pun berinisiatif untuk melakukan audit terhadap keuangan PT Bandung Berkah Bersama.
Namun, ada pihak yang mempersulitnya, satu di antaranya dari pemegang saham yang lain.
"Kesulitan melakukan audit karena ada pemegang saham yang menolak permohonan audit sehingga tidak terlaksana," ujar Lukman.
Pada akhirnya, Medina Zein pun mengecek sendiri melalui rekening koran dari 2017 hingga 2019.
Dari rekening itu ditemukan aliran dana yang tak bersangkutan dengan operasional Bandung Makuta.
• Irwansyah Diduga Gelapkan Uang Bandung Makuta, Medina Zein Bongkar Kejanggalan Aliran Dananya
Aliran dana itu berupa transfer uang ke rekening pribadi atas nama Irwansyah.
"Ditemukan aliran dana setiap bulannya ke rekening pribadi yang tidak ada hubungannya degan operasional perusahaan, tanpa seizin Medina Zein selaku pemegang saham dan komisaris," Lukman
Temuan awal, disebut aliran dana itu nilainya ditaksir hampir Rp 2 miliar.

"Ditaksir temuan awal 1,95 juta, hampir Rp 2 miliar yang diduga mengalir ke rekening atas nama Irwansyah," katanya.
Selain itu, Medina Zein pun menyebut, aliran dana juga mengalir ke perusahaan lain milik Irwansyah yang tak berkaitan dengan Bandung Makuta.
"Ternyata kan kita enggak bisa pajak karena aliran dananya semua bukan semestinya, malah ke rekening pribadi dan ke rekening perusahaan yang tak ada urusannya dengan Bandung Makuta," kata Medina.