Gempa Sesar Lembang, Potensi Kerusakan di Kota Cimahi Dikhawatirkan Akan Sangat Masif

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Syarif Pulloh Anwari

TRIBUNJABAR.ID, CIMAHI - Badan Penanggulan Bencana Daerah (BDBD) Kota Cimahi merilis potensi kerusakan akibat Sesar Lembang.

Hasil dari Kajian Resiko Bancana (KRB) Kota Cimahi yang terdiri dari tiga kecamatan, 15 Kelurahan ini, amplifikasi dua kali lipat lebih besar dibanding wilayah yang berada di urat sesar tersebut.

"Kita petakan dari Sesar Lembang itu yang panjang 2.9 km itu, kita kena dampaknya, yang terdekat saja itu Cipageuran di AWC itu sekitar 3.2 km, ke Pemkot Cimahi juga kita sudah simulasikan melalui garis lurus 5.8 km sampai ke ujung daerah Melong 12 km jadi dampaknya sangat luar biasa," ujar Analis Mitigasi Bencana Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan pada BPBD Kota Cimahi, Rohmat melalui sambungan telepon, Jumat (18/10/2019).

Rohmat menegaskan fenomena yang terjadi di Kota Cimahi bukanlah likuifaksi seperti yang terjadi di Donggala, lantaran struktur tanah di Cimahi berupa endapan lumpur dari danau Bandung purba.

"Karena kondisi tanah endapan lumpur, itu kan kekuatan material bawahnya enggak ada bebatuan keras, yaitu yang bahayanya jadi balik lagi ke amplifikasi tadi dua kali pembesaran," ungkapnya.

Meskipun begitu, bila terjadi gempa, Sesar Lembang bakal memberikan dampak kerusakan maksimal di wilayah Kota Cimahi dan dikhawatirkan menimbulkan korban jiwa yang masif.

Rohmat meminta warga Cimahi tetap waspada namun menyikapinya dengan tenang adanya potensi bencana tersebut.

"Masyarakat selalu waspada dan membaca situasi dan kondisi dimanapun mereka tinggal, carilah titik evakuasi atau titik shalter yang sifatnya aman, untuk menjadi tempat evakuasi masing masing dulu, jangan dibawah tiang listrik, bangunan, atau pohon," ujarnya.(*)