Persib Bandung

Untuk Pertama Kalinya Sepanjang Sejarah, Persib Bandung Jamu Persija Jakarta di Luar Kandang

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Persib Bandung belum mendapat kepastian tempat saat menjamu Persija Jakarta, Senin (28/10/2019).

Penulis: Ferdyan Adhy Nugraha | Editor: Ravianto
Super Ball/Feri Setiawan
Kedua tim Persija Jakarta dan Persib Bandung mengheningkan cipta atas meninggalnya Panglima Viking Ayi Beutik di laga kompetisi sepak bola ISL 2014 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Minggu (10/8/2014).Persija Jakarta selaku tuan rumah ditahan imbang oleh tim tamu Persib Bandung dengan skor 0-0. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ferdyan Adhy Nugraha

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Persib Bandung belum mendapat kepastian tempat saat menjamu Persija Jakarta, Senin (28/10/2019).

Stadion Si Jalak Harupat yang menjadi tempat Maung Bandung biasa menggelar pertandingan tak bisa digunakan.

Pihak Kepolisian tak mengeluarkan izin pertandingan kedua tim musuh bebuyutan itu karena alasan keamanan.

Persib disarankan mencari stadion alternatif lain agar tetap menggelar pertandingan tepat waktu.

Beberapa stadion mulai muncul kepermukaan sebagai tempat digelarnya laga bergengsi itu. Stadion Kapten I Wayan Dipta, Bali dan Gelora Bung Tomo, Surabaya menjadi opsi pengganti Si Jalak Harupat.

Namun, permasalahan mulai muncul karena Stadion Kapten I Wayan Dipta yang dipakai Persib saat menjamu Persebaya Surabaya (18/10) kemungkinan besar tak bisa digunakan.

Si empunya, Bali United akan menggelar pertandingan satu hari sebelum laga Persib vs Persija. Sehingga kecil kemungkinan pihak Bali United akan merelakan Stadion Kapten I Wayan Dipta untuk digunakan kembali oleh Persib.

Sementara Stadion Gelora Bung Tomo menjadi alternatif paling masuk akal bagi Persib Bandung untuk bisa menggelar laga kontra Macan Kemayoran.

Selain perizinan yang tak terbilang rumit, hubungan baik dengan suporter Persebaya Surabaya, Bonek menjadi faktor yang mungkin bisa menguntungkan Persib Bandung.

Di samping itu, jika Persib nantinya harus menjamu Persija Jakarta di luar Bandung, maka akan tercipta sejarah baru.

Untuk pertama kalinya dalam sejarah sejak era unifikasi Liga Indonesia tahun 1994/1995, Persib akan memainkan laga kandangnya menghadapi Persija di luar Bandung.

Pelatih Persib, Robert Alberts, mengakui bahwa pemindahan laga kontra Persija cukup merugikan timnya. Termasuk jika menggunakan Stadion GBT menjadi home base.

Sebab, sesudah menjamu Persebaya Surabaya di Bali, Persib akan kembali bertanding melawan Bhayangkara FC di Jakarta pada 23 Oktober. Jika memang memutuskan untuk menggunakan Stadion GBT, maka Ezechiel N Douassel dkk harus terbang lagi ke Surabaya karena jarak pertandingan hanya lima hari.

"Itu (Stadion GBT) alternatif yang kami punya, kami punya beberapa alternatif. Sangat berat untuk tim pergi ke Bali, ke Jakarta, lalu ke Surabaya, dan ke Kalteng Putera, jadi ini tidak akan mudah bagi tim manapun di dunia," ujar Robert Alberts di Mess Persib, Selasa (15/10/2019).

Secara mental, pelatih asal Belanda ini mengakui bahwa pemindahan tempat pertandingan sangat mempengaruhi timnya. Bayang-bayang musim lalu yang harus bermain jauh dari bobotoh membuat pemain sedikit cemas.

"Kami sudah disuksi di ruang ganti, secara mental pemain ga kuat terlalu banyak yang terjadi di tim dan untungnya masih banyak pemain disini yang bergabung dan mereka punya pengalaman dan mereka tidak ingin pengalaman tersebut terulang kembali," katanya.

Situasi pelik ini memang membuat Robert Alberts harus mempersiapkan mental para pemainnya sebaik mungkin. Sebab jika tidak kejadian seperti musim lalu ketika Persib yang ambruk di putaran kedua bisa terulang kembali.

Selain itu, ancaman wo membayangi Persib jika pertandingan tak bisa digelar tepat waktu. Melalui emergency meeting PT Liga Indonesia Baru (LIB) di Bali beberapa hari lalu, tim yang tak dapat mendapat menggelar pertandingan karena izin kepolisian harus memindahkan tempat atau bermain tanpa penonton jika tak ingin wo.

Sambil bercanda, Robert Alberts bahkan meminta agar laga kontra Persija Jakarta bisa digelar di negara tetangga, Malaysia atau Singapura. Robert Alberts mengaku bingung karena tak ada stadion yang bisa digunakan di Indonesia

"Mungkin kami bisa main di Singapura, kita tetap bisa tenang disana. Malaysia juga bisa , banyak orang Indonesia di Malaysia dan Singapura. Banyak bobotoh juga di sana. Tapi di Indonesia kami bingung pakai stadion yang mana," ucapnya.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved