JAD Bereksperimen, Kembangkan Bom yang Lebih Dahsyat dari Mother of Satan, Kali Ini Juga Beracun

JAD mulai bereksperimen, kembangkan bom yang lebih dahsyat dari Mother of Satan. Kali ini juga beracun.

Editor: taufik ismail
ist
Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror Mabes Polri, mengamankan LT, warga Blok Tanah Baru Selatan RT 6/2, Desa Panembahan, Kecamatan Plered, yang diduga sebagai teroris. 

TRIBUNJABAR.ID, CIREBON - Densus 88 menangkap sejumlah terduga teroris di beberapa daerah sejak penusukan Menko Polhukam Wiranto.

Dari penangkapan tersebut, polisi melihat teroris yang tergabung dalam Jamaah Ansharut Daulah atau JAD terus mengembangkan kualitas terornya.

Para terduga teroris terutama sel JAD di Jawa Barat bereksperimen untuk menghasilkan bom berdaya ledak besar dan mematikan.

Senin (14/10/2019) Densus 88 menangkap pimpinan sel JAD Cirebon, Jawa Barat, yaitu YF bersama BA dan RF.

Pada Selasa (15/10/2019), Densus 88 Antiteror Polri kembali menangkap dua terduga teroris yang merupakan anggota JAD Cirebon. Mereka ialah S dan LT.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal (Pol) Dedi Prasetyo di Jakarta, kemarin, mengatakan, penangkapan sejumlah anggota JAD Cirebon itu mengungkap adanya perkembangan kualitas bahan peledak yang mereka ciptakan.

Tidak hanya berbahan utama triaseton triperoksida (TATP) yang membuat bom itu berdaya ledak tinggi, tapi bom itu juga diisi urea, metanol, gotri, paku, serta racun abrin yang berasal dari tanaman saga rambat (Abrus precatorius).

Sejumlah petugas saat menggeledah rumah di kawasan Jalan Evakuasi, Kota Cirebon, Selasa (15/10/2019).
Sejumlah petugas saat menggeledah rumah di kawasan Jalan Evakuasi, Kota Cirebon, Selasa (15/10/2019). (Tribun Jabar/Ahmad Imam Baehaqi)

”Kandungan racun itu sangat berbahaya karena dapat membunuh manusia. Penggunaan racun itu merupakan hal baru sehingga tim Densus 88 Antiteror masih mendalami dari mana mereka mendapatkan racun itu,” kata Dedi Prasetyo di laman Kompas.com.

Dari hasil pemeriksaan terhadap anggota JAD Cirebon, kata Dedi, diketahui cara-cara pembuatan bom itu dipelajari secara autodidak melalui buku-buku, terutama buku bertema mikrobiologi dan bahan kimia.

”Selain telah menyiapkan bahan peledak, sel JAD Cirebon juga telah menyiapkan LT sebagai pengantin bom bunuh diri,” ujar Dedi Prasetyo.

Lokasi yang menjadi sasaran aksi teror JAD Cirebon ialah sejumlah markas kepolisian dan tempat ibadah di Cirebon.

Dedi menambahkan, tim Densus 88 Antiteror Polri juga menangkap dua terduga teroris lain, yakni JP dan NMA.

Mereka adalah anggota sel JAD Bandung, Jawa Barat. Meskipun belum mengkreasikan bahan peledak seperti JAD Cirebon, tim Densus 88 Antiteror menemukan sejumlah senapan angin dan senjata tajam yang telah disiapkan untuk aksi teror di wilayah Bandung.

Tim Densus 88 Antiteror juga menyita beberapa botol berisi bahan-bahan kimia dari JP dan NMA.

”Kandungan di dalam cairan itu masih diteliti oleh tim Laboratorium Forensik Polri,” katanya.

Sumber: Kompas
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved