Bukan Lemah, Orang yang Menangis saat Nonton Film Justru Punya 7 Kelebihan Luar Biasa Ini
Bukan lemah, orang yang menangis saat menonton film ternyata justru memiliki kelebihan istimewa ini.
TRIBUNJABAR.ID - Bukan lemah, orang yang menangis saat menonton film ternyata justru memiliki kelebihan istimewa ini.
Pernahkan kalian ikut menangis saat melihat adegan mengharukan di sebuah film.
Banyak yang menyangka jika orang menangis saat menonton film merupakan tanda orang itu lemah.
Mereka tahu bagaimana menangani emosi dengan lebih baik.
Selain itu mereka lebih kuat ketika menghadapi tantangan sehari-hari nantinya.
Melansir dari BrightSide, berikut alasannya.
1. Mereka menyadari bahwa cerita-cerita ini fiksi, tetapi mereka tidak dapat menyimpan perasaan mereka.
Zak mengatakan, meskipun mereka tahu bahwa film itu tidak nyata dan cerita yang mereka lihat di layar adalah fiksi.
Masih tak terhindarkan bahwa mereka akan menangis ketika mereka melihat adegan yang sangat emosional.
2. Oksitosin.
Hormon ini bertindak sebagai neurotransmitter dan bertanggung jawab atas apa yang kita rasakan ketika menyaksikan adegan yang menyentuh.
Kami menghubungkan sebuah cerita, dengan perasaan kemudian, tindakan positif.
• Istri Mantan Dandim Kendari Menangis Saat Sertijab, Kolonel Hendi: Ambil Hikmah Buat Kita Semua
Artinya, hormon ini membuat kita lebih berempati dan membuat kita memiliki sikap yang jauh lebih reseptif terhadap dunia, selain membuat kita merasa lebih bahagia.
3. Orang-orang ini tidak takut untuk mengekspresikan emosi mereka.
Orang-orang yang tidak malu menangis selama film, sebenarnya, lebih tangguh secara mental daripada mereka yang berusaha menyembunyikan air mata mereka.
Itu karena mereka cukup berani untuk mengungkapkan perasaan mereka yang sebenarnya.
Mereka tidak takut dihakimi atau dikritik.
Menurut Zak sendiri, juga merupakan efek dari oksitosin, karena dengan berempati pada orang-orang di sekitar mereka.
Manusia tidak takut untuk membela apa yang mereka anggap benar.
4. Kekuatan air mata.
Temuan yang dibuat oleh Zak juga menunjukkan bahwa mereka yang menangis di film tahu tentang kekuatan penyembuhan air mata.
Menangis membuat kita terhubung dengan orang lain.
• FOTO-FOTO DETIK-DETIK PENCOPOTAN Kolonel Hendi Suhendi Gara-gara Isu Wiranto, Istri Menangis Terus
Kita belajar untuk melihat bahwa ada keadaan yang dapat secara positif dan negatif mempengaruhi lingkungan kita.
5. Mereka tidak lari dari emosi.
Orang-orang yang menangis selama film juga beranggapan bahwa penting untuk mempertahankan perspektif tertentu.
Tentang apa yang terjadi pada kita, bahwa kadang-kadang perlu waktu untuk menangis.
Ini memungkinkan mereka untuk mencapai stabilitas emosional yang lebih besar daripada mereka yang menyembunyikan perasaan mereka.
6. Mereka tidak peduli dengan jenis kelamin atau harapan.
Kita semua pernah mendengar pepatah: "Anak laki-laki besar tidak menangis."
Sebagian besar anak laki-laki belajar sejak usia dini bahwa menangis di depan umum akan membuat mereka terlihat lemah.
Namun, ini tidak lain adalah batasan omong kosong.
Anak laki-laki dan perempuan, ketika mereka masih muda, tidak berbeda pada seberapa banyak mereka menangis.
Ini adalah respons manusia yang tidak terkait dengan jenis kelamin tertentu.
Mereka tidak takut dihakimi oleh mereka yang percaya bahwa menangis adalah sifat wanita.
7. Mereka mengalami kehidupan sepenuhnya.
Oksitosin terkait dengan kepercayaan antar orang.
Mereka yang lebih percaya pada orang lain, memiliki tingkat tinggi neurotransmitter di dalam tubuh mereka.
Seringkali menjalin hubungan yang lebih dalam.
Mereka menyadari nilai dari menghargai orang-orang di sekitar mereka.
Mereka juga hidup lebih penuh daripada mereka yang memiliki masalah kepercayaan dan merasa tertekan oleh hubungan yang mereka bangun dengan orang lain. (Tribunstyle.com/Sinta Manila)