Hujan Batu di Purwakarta
Neneng Mendengar Ledakan, Batu-batu Bertebangan dan Rumahnya Pun Hancur, Empat Anaknya Trauma
Neneng mendengar ledakan. Batu-batu berterbangan dan rumahnya pun hancur. Kini empat anaknya mengalami trauma.
TRIBUNJABAR.ID, PURWAKARTA - Khalid (60) dan istrinya, Neneng Fatimah (43) masih tercengang menyaksikan rumah mereka yang hancur tertimpa batu besar pada Selasa (8/10/2019).
Hujan batu itu akibat peledakan batu oleh PT MSS saat menambang batu di Kampung Cihandeleum, Desa Sukamulya, Kecamatan Tegalwaru, Purwakarta.
Satu batu ukuran sekitar 30 meter persegi menghancurkan rumah mereka
Neneng menceritakan, saat kejadian sedang tidak ada orang di kediamannya.
Empat anaknya sedang di luar rumah, sedangkan suaminya sedang di Sukabumi.
"Saat itu saya sedang di belakang, di rumah tetangga. Tahu‑tahu seperti meledak, batu‑batu berterbangan. Satu di antaranya ke rumah Pak Dodi. Bersyukur kami tidak di rumah," ujar Neneng, di depan kediaman mereka yang hancur, kemarin.
Menurutnya, sebagian besar rumah mereka hancur termasuk sejumlah mesin jahit, kulkas, televisi, etalase, tempat tidur, dan perabotan lainnya.
"Mesin‑mesin jahit itu untuk kursus. Ini mata pencaharian saya. Semua hancur, tersisa sedikit bagian musala," katanya.
Khalid menaksir keluarganya mengalami kerugian materi sekitar Rp. 800 juta.
Selain itu, mereka juga trauma karena peristiwa tersebut.
"Bukan was-was lagi, kami jadi takut. Kalau pun rumah dibangun di sini, enggak mau lagi. Anak‑anak pada takut," ujarnya.
Untuk sementara mereka mengungsi ke rumah orang tua Khalid yang masih berada di wilayah Kampung Cihandeleum.
• Batu Besar Timpa Rumah di Desa Sukamulya Purwakarta, Warga Tunggu Polda Jabar Investigasi PT MSS
• Cerita Sekeluarga Selamat dari Longsoran Batu Besar di Kampung Cihandeleum Purwakarta, Rumah Hancur