Kisah Relawan Penjinak Api di Gunung Ciremai, Kekurangan Logistik hingga Didatangi Makhluk Halus

Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) sektor Awilega, Kabupaten Majalengka

Editor: Ichsan
tribunjabar/eki yulianto
Penjinak api di Gunung Ciremai 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Eki Yulianto

TRIBUNJABAR.ID, MAJALENGKA - Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) sektor Awilega, Kabupaten Majalengka menjadi perhatian banyak orang.

Dari Pemerintah Kabupaten Majalengka, pejabat, hingga masyarakat, khususnya masyarakat yang berada tak jauh dari lokasi.

Tak terkecuali, komunitas yang bergerak di bidang lingkungan, Forum Komunikasi Gunung Ciremai.

Diketuai Dedi Tato, mereka secara sukarelawan membantu pemadaman api yang pertama kali diketahui pada 4 Oktober 2019.

Dedi menjelaskan, kronologi awal mengetahui Karhutla yang terjadi di sektor Awilega tersebut.

Saat itu, tepatnya hari Jumat (4/10/2019) ia mendapatkan informasi dari warga bahwa ada kepulan asap di atas gunung.

Mendapatkan informasi tersebut, ia langsung berkoordinasi dengan para pegiat komunitas itu untuk segera berkumpul.

Henan Putihrai Sekuritas bersama Global Wakaf-ACT Luncurkan Wakaf Saham & Digital Donasi HPX Syariah

"Saya langsung memberikan kabar kepada anggota saya sekitar 20 orang untuk segera berkumpul menindaklanjuti kepulan asap yang terjadi, setelah itu saya bersama para anggota berbagi tugas ada yang langsung bergerak ke lokasi area terdampak ada juga yang langsung menghubungi BPBD," ujar Dedi, Jumat (11/10/2019).

Lanjut Dedi yang juga menjabat sebagai Kasie bagian Umum Desa Padaherang,  langsung beranjak menuju area terdampak.

Ia bersama rombongan komunitas tersebut hanya bermodalkan beberapa bambu untuk memadamkan api.

Tidak ada peralatan yang memadai.

"Kami bisa dibilang hanya bermodalkan nekat, tapi kami sebagai pegiat komunitas pecinta lingkungan, mau tidak mau kami berangkat untuk memadamkan api," ucap dia.

Dedi menceritakan, kemauan awal dirinya bersama rombongan ingin memadamkan api yaitu merasa terpanggil untuk menjinakkan si jago merah.

Selain sebagai ketua Forum Komunikasi Gunung Ciremai, dirinya juga sangat mencintai alam dan tidak ingin pegunungan yang berada dekat dari rumahnya rusak.

Sumber: Tribun Cirebon
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved