Waspadai Cuaca Ekstrem Saat Masa Pancaroba, Perhutani Belakukan Sistem Buka Tutup Objek Wisata
Sebagai bentuk antisipasi, Perum Perhutani memberlakukan buka tutup bagi obyek wisata alam yang dikelolanya, karena dikhawatirkan ada pohon tumbang sa
Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Theofilus Richard
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin
TRIBUNJABAR.ID, KABUPATEN BANDUNG BARAT - Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Bandung Utara mewaspadai cuaca ekstrem dan angin kencang pada masa pancaroba atau peralihan dari musim kemarau ke musim hujan.
Sebagai bentuk antisipasi, Perum Perhutani memberlakukan buka tutup bagi obyek wisata alam yang dikelolanya, karena dikhawatirkan ada pohon tumbang saat wisatawan berkunjung ke objek wisata tersebut.
Administratur Perhutani KPH Bandung Utara, Komarudin, mengatakan bahwa pada masa pancaroba itu, umumnya kerap muncul angin kencang hingga angin puting beliung dan hujan deras yang harus diwaspadai wisatawan.
"Jadi sejumlah obyek wisata alam yang kami kelola diberlakukan buka tutup jika terjadi angin kencang karena berpotensi membahayakan wisatawan," ujarnya saat dihubungi, Senin (7/10/2019).
• Suhu Udara Terasa Semakin Panas, Kadinkes Kota Bandung Minta Warga Waspada
Untuk itu, pihaknya mengaku sudah menginstruksikan petugas wisata dan lapangan untuk mengambil tindakan jika cuaca ekstrem dan angin kencang terjadi di sekitar objek wisata alam yang dikelola Perhutani itu.
Ia mengatakan, saat ini terdapat 33 obyek wisata yang dikelola Perhutani KPH Bandung Utara yang mayoritas objek wisata hutan lindung dengan tutupan lahan pohon pinus.
Objek wisata itu di antaranya Bukit Senyum, Batu Kuda, Curug Luhur Cibodas, Grafika, Cikole Resort, Bukit Senyum, Sendang Geulis Kahuripan, dan Darmaga Bintang.
"Tapi untuk saat ini baru Dermaga Bintang saja yang sudah pernah dilakukan buka tutup," kata Komarudin.
Seperti diketahui Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi bahwa bulan Oktober merupakan masa pancaroba, sedangkan musim hujan diprediksi terjadi pada November 2019.
"Untuk buka tutup objek wisata kondisional saja, tetapi jika memang angin membahayakan pengunjung kita tutup, setelah dirasa aman kembali kita buka," katanya.
• Kualitas 42 Produk Kopi Asli Sumedang Diadu dalam Festival Kopi Sumedang
• Persib Bandung Putri Sukses Gulung PSS Sleman 5-0, Siti Latipah Jadi Bintang