Misteri Mayat Tergantung di Belakang Truk Terungkap, Ini Penyebab Korban Wafat dengan Lidah Menjulur
Jagat media sosial dibikin heboh oleh viralnya video yang memperlihatkan mayat tergantung di bagian belakang truk.
Penulis: Yongky Yulius | Editor: Widia Lestari
TRIBUNJABAR.ID - Jagat media sosial dibikin heboh oleh video viral yang memperlihatkan mayat tergantung di bagian belakang truk.
Dalam video tersebut, terlihat mayat pria itu mengenakan kaus hitam dan celana jins panjang berwarna biru.
Ia tergantung di bagian dalam bak bagian belakang mobil truk, di Bangkinang, Kabupaten Kampar, Riau.
Satu di antaranya video viral itu diunggah di akun Facebook Yuni Rusmini.
Truk tersebut sudah terpakir di pinggir jalan.
Kendaraan berwarna kuning yang disebut mengangkut pupuk urea itu bernomor polisi BM 9522 AK.
"Adakah yg tau dan knl truck ini? Nopol BM 9522 AK. Telah ditemukan bermuatan pupuk urea. Namun di dlm bak terdapat mayat ppsisi tergantung. Sopirnya atau org lain. Entah korban bunuh diri atau korban Pembunuhan."
"#lokasi di bukit na'ang Bangkinang subarang. #yunirusmini fb #noted bg yg tau dan knl silahkan hubungi polisi Mohon maaf ft dan video tdk sy blur. Bila sdh diketahui Identitasnya akan sy hapus," tulis Yuni Rusmini.
• Tengkorak Terbungkus Karung Goni di Sumur Tua Adalah Mayat Pria Berusia 40-60 Tahun, Diduga Dibunuh
Viralnya video tersebut dibenarkan oleh Paur Humas Polres Kampar Iptu Deni Yusra.
Ia mengatakan, kejadiannya di Kecamatan Bangkinang.
"Kejadiannya di jalan lintas Bangkinang-Petapahan Hutan Lindung depan Rumah Makan Ocu, Kelurahan Pasir Sialang, Kecamatan Bangkinang," ujar Deni, Senin (1/10/2019), dikutip TribunJabar.id dari Kompas.com, Kamis (3/10/2019).
Korban diketahui berinisial Y alias R (28) warga Desa Kuali, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar, Riau.

Berdasarkan pemeriksaan sementara, korban diduga bunuh diri.
Pasalnya, saat ditemukan, tak ada bekas kekerasan pada tubuh korban, baik oleh benda tajam maupun benda tumpul.
"Lidah korban menjulur dan kemaluan korban ada mengeluarkan sperma," ujar Deni.