Sejenak Tanpa Gawai, Anak-anak Pun Nikmati Permainan Tradisional di Gedung Sate

Ratusan anak-anak menikmati sejumlah permainan tradisional di halaman samping Gedung Sate, Selasa (24/9/2019).

Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Ichsan
Tribunjabar/Syarif Abdussalam
Gubernur Jabar Ridwan Kamil dan istri Atalia Kamil bermain bersama anak-anak di Gedung Sate 

Selain itu, Pemprov Jabar mendukung kampanya pelestarian permainan tradisional dan pengurangan penggunaan gawai pada anak dengan alokasi anggaran untuk forum anak agar anak memiliku ruang berekspresi seluas-luasnya.

"Kami juga menggeser dari digital ke baca buku diperbanyak. Kami dapat penghargaan literasi, dengan membuat kotak literasi yang disimpan di ruang publik," kata Emil merujuk program Kotak Literasi Cerdas (Kolecer) yang mendapat penghargaan dari Perpustakaan Nasional Republik Indonesia.

Saat ini, Jawa Barat memiliki lebih dari 400 permainan tradisional, mulai dari yang menggunakan alat, tanpa alat, hingga permainan pikiran, telah diteliti dan dibukukan oleh Komunitas Hong --komunitas yang aktif melestarikan permainan tradisional khas Sunda.

"Ini menandakan tingginya adiluhung peradaban di tatar Jabar terkait yang namanya kegembiraan tanpa teknologi. Maka, kami bersama LPAI akan terus pertahankan dan lestarikan permainan tradisional," ucap Emil.

Ketua LPAI Seto Mulyadi, sementara itu mengatakan bahwa anak-anak adalah peniru terbaik di dunia. Bila orang tuanya sibuk bermain gadget, maka Seto berujar jangan salahkan anak bila mengikuti kebiasaan tersebut.

BREAKING NEWS, Tabrakan Beruntun 7 Kendaraan di Tol Pasteur, dari Innova hingga Velfire

"Akhirnya, anak-anak lebih gampang bertanya pada gadget tentang apa pun, yang dengan mudah dijawab oleh gadget. Bertanya ke orang tua malah susah, ini akan membuat anak frustrasi," tutur sosok yang akrab disapa Kak Seto ini.

Oleh karena itu, LPAI mencanangkan gerakan nasional Sasana alias 'Saya Sahabat Anak'. Terkait permainan tradisional, Kak Seto mengatakan hal itu memiliki banyak manfaat yakni memicu perkembangan psikomotorik dan psikososial serta membangun nilai moral dan melatih kejujuran.

"Maka, gubernur juga harus menjadi Sahabat Anak. Jadi inilah yang mendorong kami untuk menggerakkan semua jadi Sahabat Anak supaya tercipta kota/kabupaten ramah anak hingga ujungnya Indonesia Layak Anak," tuturnya.

Kak Seto menjelaskan, Indonesia sejatinya mempunyai banyak warisan budaya melalui permainan tradisional. Pihaknya mendukung sosialisasi permainan tradisional dalam gerakan #JamMainKita yang dapat mengajarkan banyak hal positif, termasuk melatih kemampuan eksplorasi sekaligus melestarikan nilai budaya dan tradisi daerah yang menjadi kekayaan bangsa.

Tahun ini, gerakan sosial #JamMainKita digulirkan secara berkesinambungan dengan dukungan pemerintah daerah, sehingga diharapkan gerakan ini dapat lebih memasyarakat dan menjadi bagian dari budaya masyarakat modern.

Country Leader of Communication & Public Affairs PT Johnson & Johnson Indonesia, Devy Yheanne mengatakan penggunaan gawai secara berlebihan oleh anak-anak dikhawatirkan dapat menimbulkan dampak negatif terhadap perkembangan dirinya.

Sebelum Jadi DPR RI, Mulan Jameela Pernah Nangis, Beberkan Beratnya Masalah Hidup Tanpa Ahmad Dhani

"Sayangnya, banyak orangtua sudah memperkenalkan penggunaan gawai kepada anak-anak sejak usia dini. Mereka cenderung merasa aman jika anak-anak bermain di dalam rumah dibandingkan dengan bermain di luar, karena berbagai alasan. Pola asuh seperti ini mengubah pemahaman anak mengenai kegiatan bermain, sehingga mereka lebih terpapar dengan penggunaan gawai dibandingkan dengan bermain yang melibatkan aktivitas fisik di luar ruangan bersama teman dan keluarga," katanya.

Melalui gerakan #JamMainKita, mereka mengajak orangtua dan guru di sekolah untuk berperan aktif dalam mengawasi penggunaan gawai oleh anak-anak, dengan cara meningkatkan kecintaan anggota keluarga untuk bermain di luar rumah tentunya dengan pendampingan orangtua maupun keluarga tanpa khawatir terkena risiko infeksi kecacingan.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved