Gadis Ini Menangis, Pilu, Adiknya Lahir dengan 4 Tangan dan 4 Kaki, Hanya Bisa Lihat dari Ponsel

Seorang bayi di Desa Pangkungparuk, Kecamatan Seririt, Buleleng, Bali lahir dengan kondisi tidak sempurna, dengan kodisi bayi lahir 4 kaki dan 4 tanga

Editor: Kisdiantoro
Tribun Jabar/Siti Fatimah
ILUSTRASI --- Seorang bayi di Desa Pangkungparuk, Kecamatan Seririt, Buleleng, Bali lahir dengan kondisi tidak sempurna, dengan kodisi bayi lahir 4 kaki dan 4 tangan. 

Kasubag Humas RSUD Buleleng, Budiantara mengatakan, bayi seberat 2,9 kilogram ini diterima pukul 05.41 Wita.

Baca: Intai Teroris, Anggota Densus 88 Menyamar Sebagai Anak Kos yang Suka Main Mobile Legend dan Voli

Berdasarkan keterangan medis, bayi tersebut sejatinya kembar siam namun tumbuh tidak sempurna.

"Ya tangannya ada empat. Dua tumbuh secara normal. Sedangkan duanya lagi menempel di dekat bagian dadanya.

Begitu juga dengan kakinya, dua tumbuh secara normal, duanya lagi agak nempel di bagian perut sebelah kanan.

Kemudian ada usus dan hati di bagian perut bayi itu. Kami belum tahu apakah usus dan hati itu milik bayi tersebut atau milik saudara kembarnya yang tumbuh tidak sempurna," ujarnya.

Budiantara mengakui, saat tiba di rumah sakit bayi yang belum diberi nama ini dalam keadaan lemah sehingga dirawat di ruang intensif.

Warga Garut Terus Tolak Mulan Jameela, Mereka Dukung Mulan Bikin Lagu, Urusan Politik Masih Ragu

Bila kondisi bayi sudah stabil, pihaknya akan merujuk ke RSUP Sanglah Denpasar.

Baca: Fakta Warung Jablay Tanahlaut, Sering Dirazia Satpol PP, Tersebar dari Jilatan Hingga Jorong

Sang ibu, kata Budiantara masih menjalani perawatan di ruang Melati II RSUD Buleleng.

"Banyak faktor penyebabnya ya. Bisa karena proses pembuahannya yang tidak maksimal atau karena faktor gizi dan lainnya. Bayi ini lahir saat usia kandungan delapan bulan," ujarnya.

Dijenguk Wakil Bupati

Wakil Bupati Buleleng, dr I Nyoman Sutjidra, Sp.OG menjenguk bayi tersebut pukul 13.30 Wita, kemarin.

Kepada awak media, Sutjidra menyebutkan kasus ini sangat langka.

"Kasus ini bisa terjadi diakibatkan kehamilan yang berisiko tinggi. Seperti diketahui jarak kehamilannya sangat jauh. Anak pertamanya usia 19 tahun, anak kedua 12 tahun.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved