PT JTJ Dianggap Membiarkan Dump Truck Hingga Sebabkan Tabrakan Beruntun Tol Cipularang

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ery Chandra

TRIBUNJABAR.ID, PURWAKARTA - Kurangnya pengawasan dan pembiaran oleh manajer operasional perusahaan JTJ terhadap dump truck yang beroperasi, diduga menjadi salah satu penyebab tabrakan beruntun di Tol Cipularang, Kabupaten Purwakarta pada Senin (2/9/2019) lalu.

Diketahui juga, manajer operasional perusahaan JTJ itu berlokasi di Jakarta.

Tabrakan beruntun tersebut mengakibatkan delapan orang meninggal dunia dan 28 lainnya luka-luka.

Kapolres Purwakarta, AKBP Matrius, mengatakan bahwa dugaan kesalahan perusahaan adalah mengetahui kondisi dua dump truk tersebut tapi membiarkannya.

• Polisi Tetapkan Tersangka Baru Kasus Kecelakaan Maut KM 91+200 Tol Cipularang

"Korporasi kendaraan ini ternyata dia tidak melakukan pencegahan atas pelanggaran yang dilakukan kendaraan ini. Dari pelanggaran itu dia masih mendapatkan untung," ujar Matrius, kepada awak media, di Kabupaten Purwakarta, Kamis (19/9/2019).

Selain itu, ia juga menjelaskan bahwa dalam kecelakaan ini sudah terdapat tiga tersangka.

Tersangka pertama, DH meninggal dunia dalam kecelakaan tersebut, sehingga status hukumnya gugur.

Tersangka kedua, SB, masih ditahan Polres Purwakarta.

Sedangkan tersangka ketiga masih dalam proses penyelidikan serta dijerat dengan undang-undang korporasi.

"Yakni undang-undang nomor 22 tahun 2016 pasal 315 menyatakan sanksinya adalah administratif maupun ganti kerugian serta pembekuan izin. Tidak dilakukan penahanan," katanya.

• Pasca- Tabrakan Beruntun di Tol Cipularang KM 91+200, Jasa Marga akan Tambah Penunjang Keselamatan

• Terungkap Identitas 4 Jenazah Terbakar pada Tabrakan Beruntun di Tol Cipularang, Ada Mahasiswa ITB