Persib Bandung
Pelemparan Batu ke Bus Persib Bandung Buat Robert Alberts Kesal: Omid Nazari Bisa Saja Buta
Insiden pelemparan batu ke bus Persib Bandung seusai pertandingan menghadapi PS Tira Persikabo, Sabtu (14/9/2019) membuat pelatih Robert Alberts kesal
Penulis: Ferdyan Adhy Nugraha | Editor: Theofilus Richard
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ferdyan Adhy Nugraha
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Insiden pelemparan batu ke bus Persib Bandung seusai pertandingan menghadapi PS Tira Persikabo, Sabtu (14/9/2019) membuat pelatih Robert Alberts kesal.
Robert Alberts mengatakan bahwa seharusnya pelaku berfikir bahwa yang dilakukannya bisa merusak sepakbola Indonesia.
"Siapapun yang melakukan ini harus berfikir apa yang telah dia perbuat. Ini bukan hanya tentang pelemparan batu, ini menyebabkan banyak masalah bagi masyarakat sepakbola seluruh Indonesia dan juga kejadian yang tidak terisolasi ini terjadi sebelumnya di sepakbola Indonesia dan seharusnya tidak terjadi," ujar Robert Alberts dalam video yang diunggahnya di kanal Youtube pribadinya, Selasa (17/9/2019).
• Hei, Pelempar Batu ke Pemain Persib Bandung! Ini Pesan dari Robert Alberts: Harusnya Anda Malu

Dalam kejadian ini, Omid Nazari dan Febri Hariyadi cedera di bagian kepala karena terkena pecahan kaca busa.
Bahkan, Omid harus menerima sembilan jahitan yang membuatnya harus dilarikan ke rumah sakit usai insiden.
"Dia bisa saja mencederai. Omid sangat parah, Omid masih beruntung bisa menghindar dari batu tersebut yang mengarah ke matanya. Jika saja batu tersebut mengenai matanya, dia bisa saja kehilangan penglihatannya. Serpihan dari kaca juga mencederai banyak pemain di sekitarnya," katanya.
"Jika pemain cedera atau kehilangan pengelihatannya atau bahkan lebih parahnya sampai meninggal yang mana pernah terjadi juga di sepakbola Indonesia, apakah ini bisa jadi sesuatu yang bisa dibanggakan? Apa ini yang kita inginkan?" Ucapnya.
Sepakbola Indonesia, menurut Robert Alberts, akan memiliki preseden buruk jika dihiasi oleh kekerasan, baik itu antar suporter atau pemain dengan suporter.
Padahal menurutnya, sepakbola Indonesia dikenal masyarakat Asia Tenggara sebagai tempat yang fantastis untuk berkarier karena antuasiasme suporternya.
• PT LIB Tanggapi Surat Manajemen Soal Pelemparan Batu ke Bus Persib Bandung
"Sebagai suporter sepakbola di Indonesia, banyak orang melihat Indonesia sebagai tempat yang fantastis. Antuasiasnya di sepakbola tidak bisa dilihat di negara Asia Tenggara manapun, pemain asing pelatih asing banyak yang mau main di Indonesia karena atmosfernya karena kontribusi yang positif sebagai suporter yang baik," ucapnya.
Robert Alberts pun meminta kepada suporter semua klub di Indonesia untuk belajar dari insiden ini agar tak terjadi di kemudian hari.
Pelatih asal Belanda ini mengungkapkan bahwa sejatinya, seorang suporter harusnya tak memiliki niatan untuk melukai.
"Apakah sesama pemain bola, melukai pemain lainnya? Apakah sesama pemain bola melakukan kekerasan kepada pemain lainnya? No!"
"Pemain cinta untuk bermain bola, suporter suka melihat mereka bermain bola, kita ingin agar semua orang senang untuk pergi ke lapangan untuk memberikan yang terbaik di lapangan dan untuk bermain sepenuh hati untuk suporter mereka,"