4.631 Pengendara Terjaring Operasi Patuh Lodaya di Tasikmalaya, Kebanyakan Pemotor Tak Pakai Helm

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Isep Heri

TRIBUNJABAR.ID, TASIKMALAYA - Sebanyak 4.631 pengendara di wilayah Polres Tasikmalaya Kota terjaring operasi patuh lodaya yang digelar dari 29 Agustus dan berakhir 11 September kemarin.

Kapolres Tasikmalaya Kota, AKBP Febry Kurniawan Ma'ruf mengatakan pelanggar yang terjaring didominasi pemotor yang tidak mengenakan helm.

Pelanggar lalu lintas yang tidak mengenakan helm saat berkendara dan terjaring operasi patuh lodaya tercatat sebanyak 2.467 pemotor.

• Terjaring 6.552 Pelanggar Lalu Lintas di Kabupaten Cirebon Selama Operasi Patuh Lodaya 2019

• Operasi Patuh Lodaya 2019 di Cirebon, 1930 Pengendara Kedapatan Melanggar, Kebanyakan Pengguna Motor

Pelanggar terbanyak lainnya disusul dengan pengendara yang melawan arus sebanyak 935 pengendara, dan pengendara di bawah umur sebanyak 932 pemotor.

Sementara pengendara yang kedapatan tidak mengenakan sabuk pengaman dan terjaring operasi sebanyak 268 pengendara.

Terakhir pelanggaran berupa menggunakan gawai saat berkendara terjaring sebanyak 29 pengendara.

Para pelanggar lalu lintas yang terjaring operasi patuh lodaya, Febry mengatakan beberapa di antaranya dikenai tilang dan ada juga yang hanya sebatas teguran.

• Umuh Muchtar akan Pensiun dari Jabatan Manajer Persib Bandung, Begini Pernyataan Lengkapnya

• Target Klasemen & Pemain Persib Bandung Jadi Sorotan, Umuh Dipuji, Berikut Apa Kata Bobotoh Hari Ini

Angka pelanggaran untuk tahun ini disebut Febry menurun bila dibandingkan tahun sebelumnya.

"Operasi patuh secara serentak sudah selesai dilaksanakan di Kota Tasikmalaya, alhamdulillah berjalan aman dan lancar masyarakat semakin disiplin dalam berlalu lintas," kata Febry, Jumat (13/9/2019).

Dia mengatakan kesadaran berlalu lintas perlu terus ditingkatkan jangan hanya pada saat momentum operasi patuh lodaya.

"Saya berharap tanpa operasi patuh masyarakat tetap disiplin dan mematuhi aturan lalu lintas," harapnya.