Persib Bandung
Persib Bandung Revisi Target, Umuh Muchtar: Mudah-mudahan Masih Bisa Diselamatkan
Satu hal yang paling besar adalah mendatangkan Nick Kuipers, Omid Nazari, dan Kevin van Kippersluis.
Penulis: Nazmi Abdurrahman | Editor: Ravianto
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Finis lima besar menjadi target manajemen Persib Bandung mengakhiri Liga 1 2019 setelah terseok-seok di papan bawah klasemen sementara.
Hingga kemarin, Persib berada di posisi 11 klasemen sementara.
Untuk memperbaiki performa di putaran kedua, perbaikan-perbaikan telah dilakukan.
Satu hal yang paling besar adalah mendatangkan Nick Kuipers, Omid Nazari, dan Kevin van Kippersluis.
Mereka menggantika Bojan Malisic, Rene Mihelic, dan Artur Gevorkyan.
Walau baru bermain pertama kali di Indonesia, namun mereka memiliki tugas berat.
Selain mendatangkan pemain baru, manajemen, staf pelatih, dan pemain juga mengadakan pertemuan sebagai bentuk evaluasi menjelang bertarung di 17 pertandingan putaran kedua.
Dalam pertemuan yang digelar di Graha Persib, Jalan Sulanjana Nomor 17, Kota Bandung, Selasa (10/9) itu, ada beberapa poin yang dihasilkan.
Manajer Persib, Umuh Muchtar, mengatakan support dari manajemen untuk memperbaiki performa tim sudah dilakukan.
Bentuknya adalah mendatangkan pemain anyar.
"Kami memberikan evaluasi kepada pemain. Sebetulnya khusus ke pemain, pelatih juga menyampaikan banyak kekurangan di putaran pertama. Ini kami suplai dengan tiga pemain (asing). Mudah‑mudahan akan lebih baik lagi," ujar Umuh di Graha Persib, Selasa (10/9).
Dengan suplai pemain baru itu, manajemen ingin tim finis di big five.
"Mudah‑mudahan bisa, masih bisa diselamatkan di posisi lima. Lima besar target, ya. Mudah‑mudahan tercapai. Tidak tertutup kemungkinan masuk tiga besar kalau mereka nomor satu adalah kekompakan, disiplin pemain," katanya.
Di awal musim, Persib Bandung sempat mencanangkan target juara di Liga 1 2019.
Selain hal teknis, manajemen juga mengevaluasi soal perolehan kartu kuning yang mencapai angka 47 selama putaran pertama.
Ia berharap, para pemain bisa lebih menahan emosi agar tak mendapat kartu kuning yang tidak perlu.
"Jadi jangan sampai banyak kena kartu kuning. Bukan masalah dendanya, tapi masalah kerugian kami. Harusnya hari ini menang lawan si A tapi karena ada pemain yang absen jadi kalah atau draw. Itu, kan, suatu kerugian," ucapnya.
Mengenai kartu kuning ini, Umuh bahkan mengancam agar pemain membayar denda sendiri kalau kartu kuning itu datang karena hal-hal yang tak penting.
Satu di antaranya melakukan protes berlebihan kepada wasit.
"Jadi, kalau kartu kuning (didapat karena) si pemain ngejar wasit, marah, tidak perlu. Itu sudah dikasih tahu (kartu kuning tidak penting)," ucapnya.
Dia minta pemain tak memprotes keputusan wasit lagi kalau sudah menghukum lawan yang melanggar.
Selain itu, Umuh menganggap pemain belum kompak selama putaran pertama.
Sehingga, dia menuntun pemain lebih menyatu lagi di putaran kedua yang dimulai menghadapi Tira Persikabo di Stadion Pakansari, Kabupaten Bogor, Sabtu (14/9). (ferdyan adhy nugraha/nazmi abdurahman)