Breaking News

Misteri KM 90-100 Tol Cipularang, Antara Blackspot dan Mistis Petilasan Prabu Siliwangi

Tak sedikit yang mengait-ngaitkan Tol Cipularang dengan mitos yang menyelimuti daerah tersebut.

Editor: Ravianto
Tribun Jabar/Ery Chandra
Petugas derek tengah mengatur posisi truk yang terbakar untuk dievakuasi di Tol Cipularang, kilometer 91, Kecamatan Sukatani, di Kabupaten Purwakarta, Selasa (10/9/2019). 

TRIBUNJABAR.ID - Tol Cipularang kembali jadi sorotan setelah kecelakaan beruntun kembali terjadi.

Tak sedikit yang mengait-ngaitkan Tol Cipularang dengan mitos yang menyelimuti daerah tersebut.

Tol Cipularang yang kerap jadi pembicaraan adalah di kilometer 90-100 arah Bandung-Jakarta.

Di ruas jalan tersebut, beberapa kecelakaan terjadi yang banyak menelan korban.

Senin (2/9/2019), kecelakaan maut terjadi di ruas Tol Cipularang kilometer 91.

Kecelakaan maut itu melibatkan puluhan kendaraan dan menyebabkan delapan orang tewas.

Duka dari kecelakaan itu belum selesai, kini terjadi lagi kecelakaan di Tol Cipularang.

Selasa (10/9/2019), lima kendaraan terlibat kecelakaan di Tol Cipularang kilometer 92, Purwakarta.

 Sosok Misterius di Tol Cipularang, dari Wanita Berbaju Merah Hingga Penumpang Bus Misterius

Tentu saja, akibat terjadinya kecelakaan tersebut, mitos yang beredar kembali lagi jadi perbincangan.

Beberapa masyarakat di sekitar Tol Cipularang percaya, kecelakaan maut di tol tersebut berkaitan dengan Gunung Hejo.

Gunung Hejo, disebut-sebut sebagai lokasi yang angker.

Dipercayai, dulunya Raja Pajajaran, Prabu Siliwangi kerap bertapa di Gunung Hejo.

Jadi, Gunung Hejo adalah tempat petilasan.

Di samping Tol Cipularang, terdapat anak tangga yang langsung menuju ke petilasan tersebut.

Adapun wujud petilasan itu menyerupai makam dengan batu terbungkus kain putih.

Ada lima kendaraan yang terlibat kecelakaan di Tol Cipularang, Kilometer 92, Purwakarta, Selasa (10/9/2019).
Ada lima kendaraan yang terlibat kecelakaan di Tol Cipularang, Kilometer 92, Purwakarta, Selasa (10/9/2019). (Istimewa)

Konon, Prabu Siliwangi dulunya kerap bertapa di batu tersebut.

Karena itu, petilasan itu kerap dikunjungi peziarah.

Baik sebelum maupun setelah Tol Cipularang dibangun, petilasan tersebut kerap dikunjungi peziarah.

Peziarah tak hanya berasal dari Bandung, tapi ada juga yang datang dari Jakarta, Bogor, Karawang, hingga Jawa Tengah.

Gunung Hejo tersebut berlokasi di Kecamatan Darangdan, Purwakarta, tepatnya di Tol Cipularang kilometer 96,2.

 VIDEO DETIK-DETIK Kecelakaan Tol Cipularang Hari Ini, 5 Kendaraan Rusak dan Truk Kontainer Terbakar

Jika dari arah tol Bandung menuju Jakarta, bukit itu berada di sebelah kiri.

Konon, saat pembangunan Tol Cipularang, sempat ada kesulitan.

Pihak kontraktor kala itu dikabarkan sempat berusahan menembus Gunung Hejo untuk dijadikan tol.

Kendati demikian, usaha tersebut gagal.

Gunung Hejo ternyata tak bisa dirobohkan.

Ruas jalan tol di daerah tersebut pun dibuat melingkar.

Blackspot

Kendaraan yang tengah melintas di Tol Cipularang, Kilometer 92, arah Jakarta di Kabupaten Purwakarta mobil terbalik dan terbakar.
Kendaraan yang tengah melintas di Tol Cipularang, Kilometer 92, arah Jakarta di Kabupaten Purwakarta mobil terbalik dan terbakar. (Istimewa)

Kisah dan mitos yang beredar tersebut belum dapat dipastikan kebenarannya.

Namun, beberapa kali, kehati-hatian saat berkendara di Tol Cipularang kilometer 90-100 ditekankan oleh polisi hingga pengamat.

Kanitlaka Satlantas Polres Purwakarta, Iptu Asek Kusmana menyebut kilometer 90-100 Tol Cipularang sebagai blackspot.

Bukan tanpa alasan ia menyebut ruas tersebut sebagai blackspot.

 Sopir Ini Jadi Calon Tersangka Tabrakan Beruntun yang Libatkan 5 Kendaraan di Tol Cipularang

Pasalnya, ruas jalan di Tol Cipularang tersebut memang rawan terjadinya kecelakaan.

Evaluasi bahkan sempat dilakukan oleh Kementerian Pekerjaan Umum, Jasa Marga, dan kepolisian di ruas Jalan Tol Cipularang kilometer 90-100.

Martinus Sitompul sempat mengungkapkan mengapa di ruas tol tersebut kerap terjadi kecelakaan.

Pria yang sempat menjabat sebagai Kepala Bagian Umum (Kabag Penum) Divisi Humas Polri pada 2014 mengatakan, kondisi jalanan di Tol Cipularang kilometer 90-100 menurun dengan belokan dan kontur angin yang berpotensi menyebabkan kecelakaan jika pengendara tak hati-hati.

Kecelakaan kembali terjadi di Tol Cipularang. Kali ini, ada dua kecelakaan yang terjadi, Senin (10/9/2019) sekitar pukul 14.00 WIB.
Kecelakaan kembali terjadi di Tol Cipularang. Kali ini, ada dua kecelakaan yang terjadi, Senin (10/9/2019) sekitar pukul 14.00 WIB. (Istimewa)

"Kalau dilihat dari hasil kajian ilmiah kilometer 90-100 secara keseluruhan, pengguna kendaraan memang harus ekstra hati-hati saat melewati jalur tersebut," ujar Martinus, dikutip dari berita Kompas.com yang terbit pada 2 Desember 2014.

Hal ini juga diamini oleh pakar transportasi ITB Prof Ofyar Z Tamin.

Secara terpisah, Tamin mengatakan, laju kendaraan memang akan bertambah cepat saat mulai masuk trek jalan menurun ditambah beban massa dari kendaraan.

Karena itu, pengendara harus ekstra hati-hati saat melintas Tol Cipularang ruas kilometer 90-100.

Ada yang disebut sebagai kecepatan rencana saat mendesain dan membangun sebuah jalan.

"Artinya, kendaraan akan aman jika melaju baik saat memasuki tikungan atau jalan menurun berada di bawah kecepatan rencana," ujar Tamin.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved