2700 Hektare Lahan Pertanian Kekeringan, Bupati Garut Tetapkan Status Darurat Kekeringan
Status darurat kekeringan ditetapkan Pemkab Garut setelah 2700 hektare lahan pertanian alami kekeringan. Pemkab Garut menyiapkan langkah agar kekering
Penulis: Firman Wijaksana | Editor: Theofilus Richard
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Firman Wijaksana
TRIBUNJABAR.ID, GARUT - Status darurat kekeringan ditetapkan Pemkab Garut setelah 2700 hektare lahan pertanian alami kekeringan. Pemkab Garut menyiapkan langkah agar kekeringan tak semakin meluas.
Bupati Garut, Rudy Gunawan, menuturkan bahwa sudah lebih dari 2000 hektare lahan pertanian dan perkebunan mengalami kekeringan.
Padahal wilayah yang mengalami kekeringan merupakan lahan produksi.
"Sudah sangat menyebar kekeringannya. Makanya sudah SOS ini. Harus segera ditangani. Makanya saya kumpulkan dinas terkait untuk atasi kekeringan ini," ujar Rudy di Pendopo Garut, Rabu (11/9/2019).
• Kekeringan Melanda Kota Dodol, PDAM Tirta Intan Garut Gilir Pasokan Air Bersih ke Pelanggan
Sebanyak 42 kecamatan di Garut, lanjutnya, sangat rawan terhadap kekeringan. Apalagi kekeringan yang terjadi masih sangat panjang.
"Informasinya sampai akhir Oktober masih kemarau. Harus ada tindakan apalagi menyangkut air," katanya.
Tahun depan, Rudy merencanakan untuk penambahan sumber air untuk irigasi. Anggaran sebesar Rp 20 miliar akan disiapkan untuk pipanisasi dari sumber air ke lahan pertanian.
"Ada 20 sumber air baru. Investasinya sekitar Rp 10 miliar sampai Rp 20 miliar. Dari 20 titik itu, ada lima sumber air yang besar. Ada di Malangbong, Pendeuy, Banjarwangi, dan Pakenjeng," ucapnya.
• Plt Bupati Segera Berseragam Merah, PDI Perjuangan Akan Keluarkan Rekomendasi Calon Bupati