Kapal Diterjang Badai, 7 ABK asal Indonesia Hilang di Samudra Pasifik, 1 Warga Indramayu
Dikutip dari Focus Taiwan, kapal pencari ikan tempat 7 ABK asal Indonesia bekerja diduga diterjang badai
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman
TRIBUNJABAR.ID, INDRAMAYU- Sebuah kapal yang bernama lambung Jin Long Tai No 6 dioperasikan seorang kapten asal Taiwan dilaporkan hilang di Samudra Pasifik.
Kapal ini juga diawaki delapan ABK, terdiri atas satu warga China dan tujuh Warga Negara Indonesia (WNI) atau ABK asal Indonesia.
Dikutip dari Focus Taiwan, kapal pencari ikan tempat 7 ABK asal Indonesia bekerja diduga diterjang badai karena tidak bisa dihubungi lagi sejak 18 Agustus lalu.
Diketahui, satu dari tujuh WNI yang hilang itu merupakan warga asal dari Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.
Berdasarkan penelusuran Tribuncirebon.com, WNI itu bernama Wawan Bin Sarwan (35) warga Blok KR. Metal Dadap Rt 01/01 Desa Dadap, Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu.
Saat dikonfirmasi, keluarga korban membenarkan kabar hilangnya Wawan Bin Sarwan di tengah lautan karena perahu yang dinaikinya tersapu badai.

• Berawal dari Perkelahian di Atas Kapal, Ini Kabar Terkini Pembantaian di KM Mina Sejati
• Sempat Dikarantina 7 Hari di Kapal Phinisi, Akhirnya Noah Rilis Album Keterkaitan Keterikatan
Kakak ipar Wawan Bin Sarwan, Boni (35) mengatakan, hilangnya Wawan meninggalkan luka mendalam bagi pihak keluarga yang mayoritas merupakan nelayan.
"Padahal Wawan berangkat ke Taiwan itu baru beberapa bulan, pas Lebaran kemarin," ujar dia saat ditemui Tribuncirebon.com di kediamannya di Blok Tangsi Rt 02/02 Kelurahan Benda, Kabupaten Indramayu, Jumat (6/9/2019).
Diceritakan Boni, pihak keluarga mendapat kabar dari pemerintah Taiwan terkait hilangnya Wawan dan enam ABK lain asal Indonesia pada beberapa pekan yang lalu.
Mereka menyampaikan, sudah berusaha mencari korban selama 20 hari di lautan lepas. Namun, jasad Wawan dan ABK lainnya tidak juga ditemukan.
Lanjut dia, di lokasi kejadian hanya ditemukan puing-puing kapal namun sama sekali tidak terlihat tanda-tanda satu pun korban.
• TKI Asal Purwakarta Disebut Pernah Tak Keluar Rumah Majikan Selama 5 Bulan
• Saber Pungli Tangkap Calo Pungli Paspor di Kantor Imigrasi
Mereka juga meminta tanda tangan persetujuan istri Wawan, Lelia (25) terkait hilangnya korban dan untuk jasadnya tidak dapat ditemukan.
"Hingga sekarang sudah tidak ada kabar lagi," ujar dia.
Diceritakan Boni, akibat kejadian itu, Wawan Bin Sarwan meninggalkan istri dan anak bernama Vina Fresiska yang baru berusia 5 tahun. Anaknya itu sekarang dirawat oleh kakak kandung Wawan, Masipah (40).
Istri Wawan sekarang ini berada di Taiwan, dirinya bekerja sebagai pembantu rumah tangga sejak satu tahun lalu.
"Di Indonesia, Wawan hanya memiliki kakak jadi anaknya dititipkan pada kakaknya sejak Lebaran itu. Istrinya di Taiwan dan orangtuanya sudah meninggal," ucap dia.
Disampaikan Boni, meski berat tapi pihak keluarga sudah mengikhlaskan hilangnya Wawan di Samudra Pasifik.