Kecelakaan Maut di Cipularang
Misteri 4 Korban Kecelakaan di Cipularang yang Belum Teridentifikasi, Ada 2 Keluarga Cari Kepastian
Misteri empat korban kecelakaan di Cipularang yang belum teridentifikasi. Ada dua keluarga yang mencari kepastian.
Penulis: Mega Nugraha | Editor: taufik ismail
TRIBUNJABAR.ID, PURWAKARTA - Identitas empat korban kecelakaan maut di KM 91+200 Tol Cipularang masih tanda tanya alias masih menjadi misteri.
Keempat korban yang terbakar itu akhirnya dibawa ke RS Polri Kramat Jati.
Polisi masih menandai keempat jenazah itu dengan Mr X.
Namun ada dua keluarga yang mencari anggota keluarganya ke RS MH Thamrin kemarin.
Mereka mencari anggota keluarganya yang masih belum diketahui rimbanya.
Yang pertama adalah keluarga mahasiswi pascasarjana Institut Teknologi Bandung (ITB) Khansa.
"Ada orang tua mencari anaknya bernama Khansa, usia sekitar 23 tahun, hilang. Terakhir komunikasi di sekitar lokasi kejadian. Berdasarkan laporan orang tuanya, dia mahasiswa pascasarjana ITB, arsitektur," ujar Kabid Dokkes Polda Jabar, Kombes Arios Bismark di RS MH Thamrin, kemarin.
Ia mengatakan, berdasarkan laporan dari orang tua korban, Khansa datang dari Bandung menuju Jakarta dari Kota Bandung menggunakan mobil Mazda.

"Terakhir komunikasi di sekitar lokasi kejadian menggunakan mobil merek Mazda," kata Arios.
Berdasarkan data laporan resmi dari Satlantas Polres Purwakarta yang dikeluarkan Humas Polres Purwakarta, kecelakaan beruntun itu melibatkan 20 kendaraan. Kendaraan Mazda yang dimaksud Arios, ada dalam daftar kendaraan yang terlibat kendaraan beruntun.
"Data yang kami terima, nomor polisinya B 411 AT. Mobilnya turut terbakar," kata Arios.
Anggota Tim DVI Polda Jabar, drg Puspa Yuwi menambahkan, Khansa diduga satu dari empat korban yang tewas terbakar.
Ia memberikan gambaran ke empat korban itu nyaris tidak bisa dikenali, kecuali dengan uji sample DNA.
"Orang tua bernama Hermansyah memang datang ke kami menyerahkan sample DNA untuk dicocokkan dengan salah satu korban yang terbakar. Yang diambil sampel, ibunya karena sangat dekat," ujar Puspa.
Keduanya menangis saat mendatangi Posko Tim DVI.
Apalagi, saat diberi tahu identitas mobilnya.

"Data kendaraan diserahkan, barang-barang yang melekat, foto senyum, pakaian terakhir yang dipakai, sampel darah juga kami ambil. Untuk memastikan lewat tes DNA," katanya.
Informasi lain yang diterima, Khansa dan orang tuanya tinggal di Cempaka Putih, Jakarta Timur.
Khansa mengambil studi pascasarjana ITB jurusan arsitektur.
Selain keluarga Hermansyah, kemarin pihiaknya juga kedatangan keluarga mencari perempuan bernama Lela Yuliantika asal Kota Bandung.
"Ada keluarga mencari Lela Yuliantika tapi yang datang bukan saudara sedarah. Perlu keluarga sedarah untuk mencocokan DNA," katanya.
Kemarin, empat jenazah dengan luka terbakar dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk penelitian lebih lanjut.
"Dipindah ke RS Kramat Jati karena disini tidak ada freezer untuk menjaga keutuhan jasad. Jadi posko Tim DVI akan dibuka di Polres Purwakarta dan RS Kramat Jati," kata Puspa.
Pantauan Tribun, kemarin, empat jenazah masih bersemayam di kamar jenazah RS Mh Thamrin.
Empat jenazah dibungkus kantung warna kuning.
• Sosok-sosok Misterius di Sekitar KM 91 Cipularang, Wanita Berbaju Merah & Penumpang Bus Pembawa Hoki
• Jalan Tol Cipularang Tergolong Mulus tapi Mengapa Sering Terjadi Kecelakaan Maut? Ini Kata Pakar