Kecelakaan Maut di Cipularang
Mahasiswi S2 ITB Diduga Jadi Korban Kecelakaan Maut, Mobilnya Terbakar, Orangtua Tak Henti Menangis
Orangtua Khansa tak henti menangis. Mahasiswi S2 ITB ini diduga jadi korban kecelakaan maut di Tol Cipularang. Mobil Mazdanya terbakar.
Saat menyerahkan sampel DNA di Posko DVI di RD MH Thamrin, kemarin, kedua orang tua Khansa tak henti-hentinya menangis.

Terlebih ketika diberi tahu bahwa nomor mobil Mazda yang terbakar sama dengan nomor mobil yang biasa dipakai Khansa.
"Data kendaraan, barang-barang yang melekat, foto senyum, pakaian terakhir yang dipakai, dan sampel darah juga kami ambil untuk tes DNA nanti," katanya.
Selain keluarga Hermansyah, ujar Puspa, Tim DVI Polda Jabar di RS MH Thamrin juga kedatangan keluarga mencari perempuan bernama Yuli Yuliantika asal Kota Bandung.
"Namun, yang datang bukan saudara sedarahnya sehingga kami belum bisa mengambil sampel DNA-nya. Perlu keluarga sedarah untuk mencocokkan DNA," katanya.
Kemarin, petugas membawa keempat jenazah yang belum bisa dikenali ini ke RS Polri Kramatjati, Jakarta.

"Dipindah ke RS Kramatjati karena di sini tidak ada freezer untuk menjaga keutuhan jasad. Jadi posko Tim DVI akan dibuka di Polres Purwakarta dan RS Kramat Jati," kata Puspa.
Sebanyak delapan orang tewas, tiga luka berat, dan 25 lainnya luka ringan setelah 20 kendaraan terlibat tabrakan beruntun di KM 91+200 Tol Cipularang arah Jakarta, Senin (2/9) siang.
Para korban dievakuasi ke sejumlah rumah sakit di Purwakarta.
Tujuh korban tewas, tiga korban luka berat, dan 21 korban luka ringan dievakuasi ke RS MH Thamrin.
Seorang korban tewas dievakuasi ke RS Siloam.
Empat korban lainnya dalam kondisi luka ringan dievakuasi ke RS Bayu Asih.
Kecelakaan terjadi sekitar pukul 13.00. Saat itu sebuah truk pasir yang melaju kencang berusaha menyalip kendaraan di depannya.
Namun, tak lama setelah menyalip, truk tiba-tiba kehilangan keseimbangan lalu terguling. Akibat kecelakaan ini sejumlah kendaraan saling bertumbukan.
Beberapa kendaraan bahkan terpental hingga puluhan meter karena tertabrak truk pasir lainnya, yang juga melaju cepat tak terkendali tak lama setelah truk pasir pertama terjungkal.