Kecelakaan Maut di Cipularang
Dedi Lolos dari Maut, Rekannya yang Duduk di Samping Tak Bergerak Lagi, Dia Meninggal Penuh Luka
Dedi (38) warga Kecamatan Sepatan, Kabupaten Tangerang lolos dari kecelakaan maut di Tol Cipularang KM 91+200
Penulis: Mega Nugraha | Editor: Ichsan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Mega Nugraha
TRIBUNJABAR.ID,BANDUNG - Dedi (38) warga Kecamatan Sepatan, Kabupaten Tangerang lolos dari kecelakaan maut di Tol Cipularang KM 91+200 arah Jakarta pada Senin (2/9/2019).
Ia berada di truk boks berwarna putih. Truk itu dikendarai oleh Iwan, temannya dan meninggal dunia. Dedi melihat Iwan di ruang kemudi dengan kondisi penuh luka.
Dedi yang kini dirawat di RS MH Thamrin, mengisahkan detik-detik kejadian tersebut. Kondisi tubuhnya penuh luka, tempelan perban menempel di mukanya.
"Ada truk pengangkut tanah terguling Pak. Posisinya dari saya kehalang sekitar dua mobil. Saat terguling itu semua kendaraan berhenti," ujar Dedi, di RS MH Thamrin, Purwakarta, Selasa (3/9/2019).
Truk yang ia tumpangi cukup besar. Dalam rekaman video yang beredar, truk yang ia tumpangi berwarna putih.
• Polisi Jadi Korban, Ulu Hati Kasatreskrim Terkena Lemparan Batu, Persikmania Ribut dengan Brajamusti

"Posisi kendaaan besar seperti truk saya tidak mungkin menghindar Pak, susah belok," ujarnya.
Tidak berapa lama setelah kejadian, ia mendengar suara tabrakan.
"Saya lihat spion kiri ada truk pengangkut tanah yang menyeruduk kami. Kencang banget," ujar Dedi.
Dalam olah TKP, truk boks yang ia tumpangi berada di jalur lambat.
Polisi memberi coretan "Box Accu" di posisi terakhir truk boks. Sedangkan posisi truk pasir itu terperosok nyungsep dan tersangkut di bibir jurang.
"Keras banget benturannya Pak. Saya tak sadarkan diri. Namun pikiran saya masih bekerja, saya ingat Allah, saya ingat istri saya yang sedang hamil 8 bulan," ujar Dedi.
Dua hal itu, kata dia, seolah memberi kekuatan besar pada dirinya untuk sadar dan membuka mata. Ia bersyukur bisa selamat di peristiwa itu.
• Aulia Kesuma Merasa Lega dan Ucap Alhamdulillah Setelah Bunuh dan Bakar Jenazah Suami dan Anaknya

"Saya nyebut istigfar dalam hati. Ingat istri. Akhirnya saya buka mata, saya gerakin badan, saya bangunin Iwan pegang-pegang tangannya, nyuruh bangun. Tapi dia enggak bergerak, saya berkeyakinan meninggal karena banyak darah di tubuhnya. Alhamdulillah Pak, saya masih bisa lihat anak saya lahir," ujar Dedi.