Misteri Gunung Hejo Dikaitkan dengan Kecelakaan di Tol Cipularang, Ini Penjelasan Pakar Transportasi
Penduduk sekitar Tol Cipularang percaya bahwa kecelakaan maut berkaitan dengan Gunung Hejo yang angker.
Penulis: Fidya Alifa Puspafirdausi | Editor: Hilda Rubiah
Oleh karena itu, efek kecelakaannya sering kali sangat parah hingga menimbulkan korban jiwa.
Geometrik Jalan

Asep menambahkan di Tol Cipularang rentang Kilometer 90 banyak pengemudi mobil yang memacu kendaraan berkecepatan tinggi.
Pada saat memasuki kontur jalan yang berkelok-kelok, pengemudi kurang antisipasi dan seringkali oversteer atau understeer.
Understeer adalah gejala pada saat mobil cenderung sulit untuk berbelok akibat roda depan kehilangan traksi dan memasuki tikungan terlalu cepat.
Sedangkan oversteer merupakan gejala mobil yang kehilangan traksi pada area ban belakang ketika sedang menikung di jalan dan mengakibatkan tergelincir dan hilang kendali.
• Detik-detik Kecelakaan Beruntun Tol Cipularang Km 92 Versi Saksi Hidup, Sang Suami Tak Sadarkan Diri
"Setelah jalan KM 100-an itu kan lurus, ngebut tuh, karena melebihi kecepatan bisa oversteer atau tekor saat berbelok. Tapi paling banyak karena faktor kelelahan atau mengantuk," katanya.
Asep mengimbau pengguna jalan Tol Cipularang yang melintasi Purwakarta untuk tetap berhati-hati dan selalu menjaga kewaspadaannya saat mengemudi.
Ia menyarankan agar pengemudi bisa melakukan istirahat yang cukup di sejumlah rest area yang telah tersedia.
"Setiap dua jam sekali disarankan untuk istirahat untuk menghindari kelelahan atau microsleep saat berkendara. Serta atur kecepatan dan jarak aman di dalam tol, hal itu tidak cuma angka," katanya.