EKSKLUSIF, Pemohon Paspor Asal Bandung Tak Dapat Antrean, Pergi Subuh Antre Urus Paspor di Tasik

Sejumlah pemohon paspor asal Bandung berbondong-bondong mengurus pembuatan paspor di Kantor Imigrasi Tasikmalaya.

Penulis: Isep Heri Herdiansah | Editor: Theofilus Richard
TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Warga menjalani sesi pemotretan dan pemindaian sidik jari oleh petugas saat akan membuat paspor baru di Kantor Imigrasi Kelas 1 Bandung, Jalan Surapati, Kota Bandung, Selasa (20/8/2019). Permohonan pembuatan paspor di Kantor Imigrasi Kelas 1 Bandung dilakukan secara antrian online melalui Aplikasi Permohonan Paspor di android atau melalui website http://antrian.imigrasi.go.id pada hari Jumat dengan kuota 350 pemohon. Langkah selanjutnya menyerahkan dokumen persyaratan, wawancara singkat, sesi pemotretan, dan memindai sidik jari di Kantor Imigrasi pada hari yang sudah ditentukan. 

Berangkat Subuh ke Kantor Imigrasi Cirebon

Sejak Januari 2019, pengurusan paspor dilakukan secara online melalui aplikasi Antrean Pendaftaran Paspor Online (APAPO), yang dikeluarkan Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham). Melalui aplikasi inilah para pemohon mendaftar dan mendapat nomor antrean.

Karena sudah mendapat nomor antrean, para pemohon tinggal datang sesuai dengan jam dan tanggal yang telah ditentukan, tak usah lagi mengantre di kantor imigrasi.

Masalah kemudian muncul karena jumlah pemohon paspor di setiap kantor imigrasi tak sama setiap harinya. Ada yang selalu penuh seperti yang terjadi di Bandung. Ada pula yang relatif lebih sepi, seperti yang terjadi di Tasikmalaya.

Sulitnya mendapat nomor antrean di Bandung juga diungkapkan Ade Iskandar (41), warga Desa Cibeusi, Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang.

Vicky Nitinegoro Blak-blakan Soal Hubungannya dengan Nikita Mirzani, Keduanya Saling Jagain Anak?

Ia mengatakan, entah berapa kali mencoba mengakses aplikasi APAPO untuk memperoleh nomor antrean di Kantor Imigrasi Bandung.

Namun, setelah beberapa kali mencoba, nomor antrean yang ia dapat hanya di Kantor Imigrasi Cirebon dan Sukabumi.

"Padahal, keinginannya, sih, ke Bandung karena lebih dekat. Tapi tidak dapat terus," kata Ade saat ditemui di Kantor Imigrasi Kelas I Cirebon, Jalan Sultan Ageng Tirtayasa, Kecamatan Kedawung, Kabupaten Cirebon, belum lama ini.

Ia akhirnya memilih di Cirebon ketimbang Sukabumi karena jarak Sumedang dengan Cirebon jauh lebih dekat dibanding Sumedang-Sukabumi.

"Di Cirebon tidak terlalu sesak, meskipun jauh," kata Ade.

Hal serupa juga dikatakan Santi Indriani (45).

"Saya dari Subang. Dapat antreannya ternyata di Cirebon. Terpaksa berangkat subuh-subuh," ujarnya.

Janggal, Bocah di Cianjur, Gemar Gigit Ular, Kodok Hingga Kucing Ditarik Sampai Mati

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved